Identifikasi Rekahan Dangkal Akibat Aktivitas Lumpur Sidoarjo Di Kecamatan Tanggulangin – Kabupaten Sidoarjo Menggunakan Metode Ground Penetrating Radar (GPR)

Ilham Adi Pratama, Dwa Desa Warnana, Firman Syaifuddin

Abstract


Rencana pengeboran sumur gas baru PT. Lapindo Brantas di Tanggulangin, Sidoarjo dinilai beresiko karena lokasinya yang dekat dengan pusat semburan yang telah rusak dan masih sangat rawan, sehingga masih ada potensi keluarnya semburan di area tanggul dan sekitarnya jika dibor. Selain itu, aktivitas lumpur sidoarjo menyebabkan kondisi bawah permukaan di daerah penelitian menjadi rentan terhadap resiko rekahan dan penurunan tanah. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian tentang kondisi bawah permukaan dangkal menggunakan metode Ground Penetrating Radar (GPR) yang bertujuan untuk mendeteksi rekahan dangkal yang berada di sekitar daerah rencana pengeboran. Metode GPR dipilih karena dapat memetakan kondisi bawah permukaan yang dangkal secara terperinci dengan resolusi yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa pada daerah rencana pengeboran terdapat banyak rekahan berpola radial dengan arah barat daya-timur laut dan rekahan berpola melingkar (circular) yang berarah barat laut-tenggara. Kondisi tersebut membuat daerah bawah permukaan di sekitar lokasi rencana pengeboran menjadi tidak stabil dan berisiko karena dapat menyebabkan penurunan tanah di daerah sekitar dan dikhawatirkan dapat memperluas semburan lumpur panas pada daerah penelitian

Keywords


Rekahan; Lumpur Panas; GPR

Full Text:

PDF

References


Handoko, Godwin, K, B., & U, H. (2010). Penafsiran Struktur Geologi Bawah Permukaan di Kawasan Semburan Lumpur Sidoarjo, Berdasarkan Penampang Ground Penetrating Radar (GPR). Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 5 No. 3, 187-195.

Mazzini, A., Nermoen, A., Krotkiewski, M., Podladchikov, Y., Planke, S., & Svensen, H. (2009). Strike-slip faulting as a triger mechanism for overpressure release through piercement structure. Implication for the Lusi mud volcano, Indonesia, 1751-1765.

Orfanidis, S. J. (2002). Electromagnetic Waves and Antennas. Piscataway: Rutgers University .

R. Smyth, H., Hall, R., & J. Nichols, G. (2008). Cenozoic volcanic arc history of East Java, Indonesia: The stratigraphic record of eruptions on an active continental margin. The Geological Society of America, 436.

Reynold, J. M. (1997). An Introduction to Applied and Enviromental Geophysics. England: John Wiley and Sons, inc.

Yin, H., & Jr, R. H. (2004). Balancing and restoration of piercement structures: geologic insights from 3D kinematic models. Journal of Structural Geology, 99-114.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v3i1.2947

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Free counters!
 
  View My Stats
 
 
 

Lisensi Creative Commons
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) 

Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.