ANALISA MATEMATIS PADA KOREKSI BOUGUER DAN KOREKSI MEDAN DATA GRAVITASI SATELIT TOPEX DAN PENERAPAN DALAM GEOHAZARD STUDI KASUS SESAR PALU KORO, SULAWESI TENGAH
Abstract
Tahapan pengolahan geofisika merupakan tahapan krusial pada suatu penelitian. Ketepatan serta pemahan sifat koreksi nilai gravitasi sangat diperlukan agar hasil pengukuran geofisika mencerminkan keadaan bumi sebagaimana mestinya. Penelitian ini menggunakan data gravitasi hasil observasi Satelit TOPEX dengan luas area pengukuran 37.530 km2 dan data yang didapat berupa Free air Anomaly. Penelitian ini menerapkan analisa matematis pada koreksi Bouguer dan koreksi medan untuk menghasilkan representasi data yang memiliki kesesuaian antara data geofisika dengan kondisi geologi sebenarnya. Analisa dilakukan dengan cara membandingkan empat variasi pengolahan koreksi Bouguer dan koreksi medan pada nilai Free Air Anomaly. Pengolahan tersebut dilakukan dengan cara memperkecil perbedaan nilai koreksi Bouguer dan/atau koreksi medan yang terlalu besar sebagai akibat dari perbedaan elevasi yang terlalu signifikan. Dari keempat pengolahan tersebut menghasilkan empat peta anomaly Bouguer lengkap dengan pola ekspresi yang berbeda. Didapatkan anomaly Bouguer lengkap yang merepresentasikan keadaan geologi sebenarnya pada peta yang telah diperkecil perbedaan nilai pada koreksi Bouguer dan koreksi medan. Terlihat kemenerusan anomaly gravitasi dengan orientasi relative Utara- Selatan yang diinterpretasikan sebagai sesar mendatar. Serta beberapa kemenerusan dengan orientasi relative Baratlaut-Tenggara yang diinterpretasikan sebagai sesar penyerta. Anomaly tersebut berada pada kirasan nilai 7.1 – 39 mGal pada peta anomaly Bouguer lengkap serta pada area sudut rendah peta tilt derivative dengan nilai -1.5 – 0.5 derajat. Keberadaan dan persebaran densitas yang mencerminkan litologi maupun sesar daerah penelitian telah tervalidasi oleh peta geologi dan ekpresi topografi data SRTM berdasarkan analisa anomaly gravitasi.
Keywords
analisa matematis; sesar mendatar; koreksi bouguer; koreksi medan; gravity satelit
Full Text:
PDFReferences
Arisoy, M.Ö. dan Dikmen, Ü. (2013), "Edge detection of magnetic sources using enhanced total horizontal derivative of the tilt angle", Yerbilimleri/ Earth Sciences, Vol.34, hal. 73–82.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (2018a), Press Release NO: UM.505/9/D3/IX/2018, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (2018b), Ulasan Guncangan Tanah Akibat Gempabumi Utara Donggala Sulteng 28 September 2018, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta. Diambil dari https://www.bmkg.go.id/berita/?p=ulasan-guncangan-tanah-akibat-gempabumi-utara-donggala-sulteng-28-september-2018&tag=ulasan-guncangan-tanah〈=ID.
Bellier, O., Sébrier, M., Seward, D., Beaudouin, T., Villeneuve, M. dan Putranto, E. (2006), "Fission Track and Fault Kinematics Analyses for New Insight into the Late Cenozoic Tectonic Regime Changes in West-Central Sulawesi (Indonesia)", Tectonophysics, Vol.413, No.3, hal. 201–220. http://doi.org/10.1016/j.tecto.2005.10.036.
Blakely, R.J. (1996), Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications, Cambridge University Press, Cambridge.
Cummins, P.R. (2017), "Geohazards in Indonesia: Earth Science for Disaster Risk Reduction – Introduction", Geological Society, London, Special Publications, Vol.441, No.1, hal. 1–7. http://doi.org/10.1144/SP441.11.
Hall, R. (2002), "Cenozoic Geological and Plate Tectonic Evolution of SE Asia and the SW Pacific: Computer-Based Reconstructions, Model and Animations", Journal of Asian Earth Sciences, Vol.20, No.4, hal. 353–431. http://doi.org/10.1016/S1367-9120(01)00069-4.
Harmoko, U., Yulianto, G., Widada, S. dan Herlambang, Y. (2016), Analisis Struktur dan Muka Air Tanah sebagai Klarifikasi Model Konseptual Sistem Panas Bumi Candi Umbul, Kartoharjo, Magelang,.
Kearey, P., Brooks, M. dan Hill, I. (2002), An Introduction to Geophysical Exploration, 3 edition., Wiley-Blackwell, Malden, MA.
Nomanbhoy, N. dan Satake, K. (1995), "Generation Mechanism of Tsunamis from the 1883 Krakatau Eruption", Geophysical Research Letters, Vol.22, No.4, hal. 509–512. http://doi.org/10.1029/94GL03219.
Prasetya, G., de Lange, W. dan Healy, T. (2001), "The Makassar Strait Tsunamigenic Region, Indonesia", Natural Hazards, Vol.24, hal. 295–307. http://doi.org/10.1023/A:1012297413280.
Rusydi, M., Efendi, R., Sandra dan Rahmawati (2018), "Earthquake Hazard Analysis Use Vs30 Data In Palu", Journal of Physics: Conference Series, Vol.979, hal. 012054. http://doi.org/10.1088/1742-6596/979/1/012054.
Santoso, D. (2002), Pengantar Teknik Geofisika, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Socquet, A., Hollingsworth, J., Pathier, E. dan Bouchon, M. (2019), "Evidence of Supershear during the 2018 Magnitude 7.5 Palu Earthquake from Space Geodesy", Nature Geoscience, Vol.12, No.3, hal. 192–199. http://doi.org/10.1038/s41561-018-0296-0.
Socquet, A., Simons, W., Vigny, C., McCaffrey, R., Subarya, C., Sarsito, D., Ambrosius, B. dan Spakman, W. (2006), "Microblock Rotations and Fault Coupling in SE Asia Triple Junction (Sulawesi, Indonesia) from GPS and Earthquake Slip Vector Data", Journal of Geophysical Research: Solid Earth, Vol.111, No.B8. http://doi.org/10.1029/2005JB003963.
Supartoyo, S., Sulaiman, C. dan Junaedi, D. (2014), "Kelas Tektonik Sesar Palu Koro, Sulawesi Tengah", Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol.5, No.2, hal. 111–128. http://doi.org/10.34126/jlbg.v5i2.68.
Telford, W. (1990), Applied Geophysics, 2 edition., Cambridge University Press, Cambridge.
Telford, W.M., Geldart, L.P. dan Sheriff, R.E. (1990), Google-Books-ID: Q8ogAwAAQBAJ, Applied Geophysics, Cambridge University Press.
Van Bemmelen, R.W. (1949), The Geology of Indonesia: General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagos, Government Printing House, The Hague.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v5i3.6100
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.