APLIKASI DINSAR UNTUK IDENTIFIKASI DEFORMASI PERMUKAAN GUNUNG ANAK KRAKATAU PADA PERISTIWA LONGSOR SEBELUM TSUNAMI SELAT SUNDA

I Gede Boy Darmawan, Zelica Krismalia Manurung, Muhammad Nurul, Winona Putri Prihadita, Karyanto Karyanto

Abstract


Tsunami Selat Sunda yang terjadi pada akhir tahun 2018 akibat deformasi (longsor) Gunung Anak Krakatau (GAK) tidak memiliki Early Warning System (EWS) yang memadai bahkan tidak terdeteksi oleh seismogram dengan jelas. Peristiwa itu menunjukkan bahwa pemantauan deformasi GAK sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses deformasi GAK sebelum tsunami menggunakan metode DInSAR. Metode ini memanfaatkan perbedaan dua fase atau lebih citra SAR dengan akuisisi yang berbeda untuk memperoleh topografi dan deformasi. Data yang digunakan adalah sepasang citra Sentinel-1 yang diakuisisi pada periode 7-19 Desember 2018. Penelitian ini berhasil menunjukkan GAK telah mengalami deformasi beberapa hari sebelum tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 terjadi. Nilai deformasi GAK pada periode ini sebesar -0.12 sampai 0.04 meter relatif terhadap Line of Sight (LOS). Hasil tersebut menunjukkan deformasi yang terjadi mencakup 94 Ha luas area GAK dengan ± 32,036 m3 material vulkanik yang bergerak dominan ke arah barat daya. Volume material yang cukup banyak ini tidak menghasilkan tsunami, diperkirakan karena periode pergerakan tersebut terjadi secara perlahan/tidak seketika yaitu pada rentang 12 hari. Material longsoran tertumpuk dan menjadi tidak stabil, kemudian terjadi longsoran serentak yang kemungkinan dipicu oleh banyaknya aktivitas vulkanik GAK akhirnya memicu terjadinya tsunami pada 22 Desember 2018. Temuan ini menunjukkan bahwa citra SAR mampu mengidentifikasi adanya pergerakan massa pada lereng GAK sebelum tsunami terjadi, sehingga dapat digunakan untuk monitoring permukaan GAK sebagai sistem peringatan dini pada deformasi yang berpotensi menyebabkan tsunami di kemudian hari.

Keywords


citra SAR; deformasi; DInSAR; Krakatau; tsunami

Full Text:

PDF

References


Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B. dan Ismail, T. (2018), "Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia", Geosciences, Vol.8, No.4, hal. 111. http://doi.org/10.3390/geosciences8040111.

Aji, R.P., Prasetyo, Y. dan Awaluddin, M. (2018), "Studi Sesar Lembang Menggunakan Citra Sentinel-1a untuk Pemantauan Potensi Bencana Gempa Bumi", Jurnal Geodesi Undip, Vol.7, No.4, hal. 304–313.

BMKG (2018), BMKG Ungkap Kronologi Tsunami Selat Sunda. Diambil dari https://www.bmkg.go.id/berita/?p=bmkg-ungkap-kronologi-tsunami-selat-sunda&tag=〈=ID.

Ckhotimah, H., Vonnisa, M. dan Budiman, A. (2020), "Pemanfaatan Data Alos PALSAR Untuk Etimasi Pergerakan Tanah Kota Padang Upaya Mitigasi Bencana Longsor", Jurnal Fisika Unand, Vol.9, No.1, hal. 93–99. http://doi.org/10.25077/jfu.9.1.93-99.2020.

Cyntia, I.P.P. (2018), "Analisis Penurunan Muka Tanah DKI Jakarta dengan Metode Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar (DINSAR)", JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika), Vol.2, No.2, hal. 88–99. http://doi.org/10.24198/jiif.v2i2.19712.

Deplus, C., Sylvain, B., Dahrin, D., Diament, M., Harjono, H. dan Dubois, J. (1995), "Inner structure of the Krakatau volcanic complex (Indonesia) from gravity and bathymetry data", Journal of Volcanology and Geothermal Research, Vol.64. http://doi.org/10.1016/0377-0273(94)00038-I.

Effendi, A.C., Sukhyar, R. dan Bronto, S. (1983), "Geology of Krakatau Complex", Proc. 100th year Develop. Krakatau and its surr, LIPI,.

Fauzi, A., Hunainah, dan Humaedi (2020), "Menyimak Fenomena Tsunami Selat Sunda", Jurnal Geografi dan Pengajarannya, Vol.18, No.1, hal. 43–62. http://doi.org/10.26740/jggp.v18n1.p43-62.

Febriyanti, R. dan Anjasmara, I. (2017), "Analisis Deformasi Gunung Raung Menggunakan Teknologi Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar (DInSAR)", Jurnal Teknik ITS, Vol.6. http://doi.org/10.12962/j23373539.v6i2.25018.

Firdaus, M., Purnomo, J., Lukmana, A., Mokhamad, D. dan Cahyadi, N. (2016), Analisis Pengaruh Deformasi Muka Tanah terhadap Pembangunan di Daerah Pesisir dengan Teknik Differential Interferometric Synthetic Aperture Radar (DInSAR) (Studi Kasus: Pesisir Bangkalan, Madura) Analysis Influence of Deformation toward Development in Coastal Areas with Differential Interferometric Synthetic Aperture Radar (DInSAR) Technique (Case Study: Coastal Area Bangkalan, Madura),.

Giachetti, T., Paris, R., Kelfoun, K. dan Ontowirjo, B. (2012), Tsunami Hazard Related to a Flank Collapse of Anak Krakatau Volcano, Sunda Strait, Indonesia, http://doi.org/10.1144/SP361.7.

Goldstein, R. dan Werner, C. (1998), "Radar Interferogram Filtering for Geophysical Applications. Geophysical Research Letters, 25, 4035-4038", Geophysical Research Letters, Vol.25. http://doi.org/10.1029/1998GL900033.

Islam, L.J.F., Prasetyo, Y. dan Sudarsono, B. (2017), "Analisis Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence) Kota Semarang Menggunakan Citra Sentinel-1 Berdasarkan Metode Dinsar pada Perangkat Lunak Snap", Jurnal Geodesi Undip, Vol.6, No.2, hal. 29–36.

Kurniawan, R. dan Anjasmara, I.M. (2016), "Pemanfaatan Metode Differential Intermerometry Synthetic Aperture Radar (DInSAR) untuk Pemantauan Deformasi Akibat Aktivitas Eksploitasi Panasbumi", Jurnal Teknik ITS, Vol.5, No.2, hal. B331–B336. http://doi.org/10.12962/j23373539.v5i2.17361.

Monterroso, F., Luca, C. de, Bonano, M., Lanari, R., Manunta, M., Manzo, M., Zinno, I. dan Casu, F. (2018), "Automatic Generation of Co-Seismic Displacement Maps by Using Sentinel-1 Interferometric SAR Data", Procedia Computer Science, Vol.138, hal. 332–337. http://doi.org/10.1016/j.procs.2018.10.047.

Muhari, A., Heidarzadeh, M., Susmoro, H., Nugroho, H.D., Kriswati, E., Supartoyo, Wijanarto, A.B., Imamura, F. dan Arikawa, T. (2019), "The December 2018 Anak Krakatau Volcano Tsunami as Inferred from Post-Tsunami Field Surveys and Spectral Analysis", Pure and Applied Geophysics, Vol.176, No.12, hal. 5219–5233. http://doi.org/10.1007/s00024-019-02358-2.

Nurtyawan, R. dan Utami, L.S. (2020), "Monitoring Deformasi Gunung Merapi Menggunakan Citra Sentinel-1A Dengan Menggunakan Metode DInSAR (Studi Kasus: Gunung Merapi, Jawa Tengah)", Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan, Vol.4, No.1, hal. 14–23. http://doi.org/10.26760/jrh.v4i1.14-23.

Paris, R., Switzer, A.D., Belousova, M., Belousov, A., Ontowirjo, B., Whelley, P.L. dan Ulvrova, M. (2014), "Volcanic Tsunami: A Review of Source Mechanisms, Past Events and Hazards in Southeast Asia (Indonesia, Philippines, Papua New Guinea)", Natural Hazards, Vol.70, No.1, hal. 447–470. http://doi.org/10.1007/s11069-013-0822-8.

Pratiwi, R., Prasetyo, Y. dan Yuwono, B.D. (2017), "Analisis Korelasi Deformasi dan Tutupan Lahan Kawasan Gunung Merapi Pra dan Pasca Erupsi", Jurnal Geodesi Undip, Vol.6, No.3, hal. 57–66.

Priyanto, W.S., Hunt, J.E., Hanif, M., Tappin, D.R., Permana, H., Susilohadi, Cassidy, M. dan Yulianto, E. (2021), "Bathymetry and Shallow Seismic Imaging of the 2018 Flank Collapse of Anak Krakatau", Frontiers in Earth Science, Vol.0. http://doi.org/10.3389/feart.2020.577448.

Putra, P.S., Aswan, A., Maryunani, K.A., Yulianto, E., Nugroho, S.H. dan Setiawan, V. (2020), "Post-Event Field Survey of the 22 December 2018 Anak Krakatau Tsunami", Pure and Applied Geophysics, Vol.177, No.6, hal. 2477–2492. http://doi.org/10.1007/s00024-020-02446-8.

Solihuddin, T., Salim, H.L., Husrin, S., Daulat, A. dan Purbani, D. (2020), "Dampak Tsunami Selat Sunda di Provinsi Banten dan Upaya Mitigasinya", Jurnal Segara, Vol.16, No.1, hal. 15–28. http://doi.org/10.15578/segara.v16i1.8611.

Sutawidjaja, I. (2006), "Pertumbuhan Gunung Api Anak Krakatau Setelah Letusan Katastrofis 1883", Indonesian Journal on Geoscience, Vol.1. http://doi.org/10.17014/ijog.vol1no3.20063.

Syamsidik, Benazir, Luthfi, M., Suppasri, A. dan Comfort, L.K. (2020), "The 22 December 2018 Mount Anak Krakatau Volcanogenic Tsunami on Sunda Strait Coasts, Indonesia: Tsunami and Damage Characteristics", Natural Hazards and Earth System Sciences, Vol.20, No.2, hal. 549–565. http://doi.org/10.5194/nhess-20-549-2020.

Walter, T.R., Haghshenas Haghighi, M., Schneider, F., Coppola, D., Motagh, M., Saul, J., Babeyko, A., Dahm, T., Troll, V., Tilmann, F., Heimann, S., Valade, S., Triyono, R., Khomarudin, R., Kartadinata, N., Laiolo, M., Massimetti, F. dan Gaebler, P. (2019), "Complex Hazard Cascade Culminating in the Anak Krakatau Sector Collapse", Nature Communications, Vol.10. http://doi.org/10.1038/s41467-019-12284-5.

Williams, R., Rowley, P. dan Garthwaite, M.C. (2019), "Reconstructing the Anak Krakatau Flank Collapse That Caused the December 2018 Indonesian Tsunami", Geology, Vol.47, No.10, hal. 973–976. http://doi.org/10.1130/G46517.1.

Ye, L., Kanamori, H., Rivera, L., Lay, T., Zhou, Y., Sianipar, D. dan Satake, K. (2020), "The 22 December 2018 Tsunami from Flank Collapse of Anak Krakatau Volcano During Eruption", Science Advances, Vol.6, No.3, hal. eaaz1377. http://doi.org/10.1126/sciadv.aaz1377.

Yudhicara, Y. dan Budiono, K. (2014), "Tsunamigenik di Selat Sunda: Kajian terhadap katalog Tsunami Soloviev", Indonesian Journal on Geoscience, Vol.3. http://doi.org/10.17014/ijog.3.4.241-251.

Zen, M. dan Sudradjat (1983), "History of the Krakatau Volcanic Complex in Strait Sunda and the mitigation of its future hazards", Buletin Jurusan Geologi ITB,.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v7i2.8988

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Free counters!
 
  View My Stats
 
 
 

Lisensi Creative Commons
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) 

Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.