Studi Kebutuhan Desain Wearable Chair untuk Mengurangi Faktor Kelelahan pada Tenaga Medis
Abstract
Abstrak—Operasi membutuhkan gerakan yang tepat menggunakan ketelitian beberapa milimeter, "stabilitas batang tubuh" sangat mempengaruhi stabilitas operasi. Proses operasi dilakukannya mampu mencapai 8 sampai 12 jam lamanya. Proses operasi yang lama dan dilakukan pada postur berdiri selama berjam-jam menyebabkan kasus yaitu beban dalam punggung bagian bawah dan kaki semakin tinggi sebagai akibatnya mengakibatkan kelelahan dan sakit dalam bagian tersebut. Terdapat alasan mengapa tidak disediakan kursi ataupun kursi disediakan hanya terbatas yaitu lingkungan ruang operasi didesain untuk melakukan operasi pada postur berdiri. Ahli bedah bisa mengganti posisi mereka tergantung dalam area dan perawatan yang dilakukan selama operasi. Selain itu, banyak orang bekerja sama pada operasi sementara banyak sekali kabel untuk alat kesehatan terletak pada lantai, sebagai akibatnya tidak terdapat ruang cukup untuk kursi apa pun.. Wearable chair layaknya kursi yang dapat diduduki tetapi tetap melekat pada tubuh saat digunakan untuk kegiatan berjalan ataupun berpindah tempat. Dalam beberapa sumber mengungkapkan bahwa penggunaan wearable chair dapat mengurangi rasa lelah dan sakit ketika berkativitas menggunakan posisi berdiri pada waktu yg lama. Tetapi sayangnya alat ini belum dipakai di Indonesia, padahal kebutuhan akan wearable chair sangat tinggi dan dapat dipakai tidak hanya untuk proses operasi pada rumah sakit tetapi bisa dipakai pula untuk pabrik atau perusahaan yang mempunyai sistem kerja menggunakan posisi berdiri dalam waktu yang lama. Selain belum dipakai di Indonesia, alat yang telah ada mempunyai harga yang relatif mahal dan sulit dijangkau oleh rumah sakit maupun perusahaan yang membutuhkan alat ini. Penulis pada penelitian ini mengembangkan dan menciptakan desain wearable chair yang mempunyai bentuk simple, easy to use, kuat, mempunyai sudut yang dapat dirubah dan memiliki harga yang terjangkau.
Abstract— Surgery requires specific motion with a precision of several millimetres, "balance of the torso" significantly impacts the steadiness of the surgical treatment. The surgical treatment system may be up to eight to twelve hours. The long system of surgical treatment and is done in a standing posture for hours causes problems, namely, the burden at the lower back and legs increased, inflicting fatigue and ache with inside the part. There is a purpose why no seats or chairs are provided only restrained i.e. the working room surroundings is designed to carry out operations in a standing posture. Surgeons can alternate their function relying upon the place and the treatment performed during the surgical treatment. In addition, many humans cooperate with inside the operation while numerous cables for medical devices are positioned on the floor, so there isn't sufficient area for any chair. A wearable chair is sort of a chair that may be occupied however nevertheless connected to the frame while used for on foot or shifting activities. A few sources point out that using wearable chairs can lessen fatigue and ache while advantages with the standing position for a long time. But unfortunately, this device has not been utilized in Indonesia, however, the need for wearable chairs may be very excessive and may be used not only for the operating system in hospitals however may be used additionally for factories or organizations which have a working system with standing positions for a long time. In addition to not yet being utilized in Indonesia, existing tools have a pretty highly-priced charge and are hard to attain by hospitals and organizations that want this device. The authors on this look at advanced and made a wearable chair layout that has a simple shape, clean to use, is strong, has a revamped angle, and has a low-cost price.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
N. L. P. D. Kusumayanti, “Faktor - Faktor yang Berpengaruh Terhadap Lamanya Perawatan pada Pasien Pasca Operasi Laparatomi di Instalasi Rawat Inap RSUD Tabanan,” Fak. Kedokt. Univ. Udayana, 2014, [Online]. Available: https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1002106053-1-1.%20halaman%20awal.pdf
E. P. Hartoyo, “Hubungan antara Karakteristik Demografi dengan Pengetahuan Mobilisasi Dini pada Pasien Post Operasi Laparatomi di RS. PKU Muhammadiyah Bantul,” Fak. Kedokt. Dan Ilmu Kesehat. Univ. Muhammadiyah Yogyak., 2015, [Online]. Available: http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t53629.pdf
Kemenkes R.I, “Data oleh Kementrian Kesehatan RI 2013,” 2017.
C.Ronstrom, S.Hallbeck, B. Lowndes, and K. L. Chrouser, “Surgical Ergonomics,” Springer Int. Publ. AG 2018, 2018, doi: https://doi.org/10.1007/978-3-319-64728-9_22.
B. D. Kurniawan, “Studi Kebutuhan Desain Berdasarkan Riset Konsumen pada Produk Tas Sekolah Siswa SMA dalam Rangka Menentukan Design Requirement and Objective (DR&O),” J. Sains Dan Seni ITS, vol. 8, no. 1, 2019, [Online]. Available: https://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/41961
Almuhtadibillah et.al, “Design Requirements and Objectives Furnitur Taman Cahaya Kota Surabaya Berdasarkan Preferensi Konsumen,” J. Sains Dan Seni ITS, vol. 9, no. 2, 2020, [Online]. Available: https://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/57528/6521
E. T. Ramadhan, “Design Requirements & Objectives Sepeda Listrik untuk Siswi Sekolah Menengah Melalui Riset Konsumen,” vol. 8, no. 1, 2019, [Online]. Available: https://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/41899
P. Nurul, “Implementation Form Follows Function Theory in Product Design,” Reposition Art Cult. Herit. Pandemic Era, pp. 139–142, 2020.
D. Kuswanto, S. Ni’amah and F. A. Rahma, “Development of Orthosis Design for Spastic Cerebral Palsy Through Biomechanical Approach,” Yogyakarta, 2017, pp. 82–86.
Kemenkes R.I, “Peraturan Menteri Kesehatan tentang Produksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga,” 2010. [Online]. Available: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/129880/permenkes-no-1189menkesperviii2010-tahun-2010
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/iptek_desain.v20i2.11597
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Desain IDEA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Terdaftar pada LIPI dengan e-ISSN 2580-0264 dan p-ISSN 1411-3023