Penerapan Low Impact Development Dalam Perencanaan Drainase Perkotaan Di Kawasan Ibu Kota Baru Negara Indonesia
Abstract
Ibu kota baru (IKN) Indonesia direncanakan akan dipindah ke kawasan tak terbangun di Kalimantan Timur. Terdiri dari tiga wilayah fungsi yang berbeda, Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) akan dikembangkan menjadi tiga tahap, termasuk sistem drainasenya. Sistem drainase merupakan bagian penting dalam pembangunan ibu kota baru, karena dapat meningkatkan limpasan secara signifikan. Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemanfaatan Water Sensitive Urban Drainage (WSUD), khususnya Low Impact Development (LID), untuk mengatasi peningkatan limpasan di ibu kota baru Indonesia. LID yang dipilih adalah Green Roof dan Rainwater Harvesting berdasarkan kelayakannya. Hidrograf limpasan dievaluasi menggunakan curah hujan dengan periode ulang 10 tahun untuk skenario yang berbeda. Skenario 1, 2 dan 3 menerapkan Green Roof masing-masing 50%, 75%, dan 100% dari luas bangunan, sedangkan skenario 4 dan 5 memanfaatkan Rainwater Harvesting dengan menggunakan rasio volume tampungan terhadap luas wilayah, yaitu 54 m3 dan 12 m3 untuk setiap 200 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limpasan dengan menggunakan 100% Green Roof pada kawasan terbangun mengikuti kondisi alami, namun menempati luas yang sangat besar. Kondisi yang sama juga berlaku untuk Rainwater Harvesting untuk Skenario 4. Oleh karena itu, Skenario 5 merupakan skenario yang paling optimal di antara skenario lainnya, mengingat kemampuannya untuk mereduksi hidrograf limpasan mendekati kondisi alami dan kelayakannya untuk diterapkan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Butler, D. (2011). Urban Drainage (3rd Edition). London: Spon Press.
Hoyer, J. (2011). Water Sensitive Urban Design: Principles and Inspiration for Sustainable Stormwater Management int the City of the Future. Berlin: JOVIS.
EPA. (2012). LID Barrier Busters Fact Sheet Series. Washington: EPA.
Martin-Mikle, C., de Beurs, K., Julian, J., & Mayer, P. (2015). Identifiying priority sites for low impact development (LID) in a mixed-use watershed. Lanscape Urban Plan, 29-41.
Montalto, F., Behr, C., Alfredo, K., Ayre, M., & Walsh, M. (2007). Rapid assessment of the cost-effectiveness of low impact development for CSO control . Landscape and Urban Planning 82, 117-131.
Ahiablame, L., & Shayka, R. (2016). Modeling flood reduction effects of low impact development at a watershed scale. Journal of environmental management, 81-91.
Zhou, Q., Panduro, T., Thorsen, B., & Arnbjerg-Nielsen, K. (2013). Adaptation to Extreme Rainfall with Open Urban Drainage System: An Integrated Hydrological Cost-Benefit Anlaysis. Environmental Management 51, 580-601.
Muraleedharam, G., Soares, C. G., & Lucas, C. (2009). Characteristic And Moment Generating Functions of Generalised Extreme Value Distribution (GEV). Nova Science Publishers, Inc., 2-10.
Christian, K., Yudianto, D., & Rusli, S. R. (2017). Time-Distribution Analysis For Flood Discharge Computation Case Study Upper Cikapundung Watershed. Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia, 1-8.
Chow, V. T. (1988). Applied Hydrology. USA: McGraw Hill.
Rossman, L. (2015). Storm Water Management Model User's Manual Version 5.1. Cincinnati: EPA.
Dahmen, E. R. (1990). Screening of Hydrological Data: Tests for Stationarity and Relative Consistency. Netherlands: ILRI Publication No.49.
Mentens, J., & D., R. (2006). Green roofs as a tool for solving the rainwater runoff problem in the urbanized 21st century? Landscape and Urban Planning, 217-226.
Eckart, K., McPhee, Z., & Bolisetti, T. (2017). Performance and implementation of low impact development – A review, Scienct of. The Science of the Total Environment, 413-432.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2579-891X.v22i1.14280
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil by Pusat Publikasi Ilmiah LPPM Institut Teknologi Sepuluh Nopember is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Based on work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jats