Prediksi Tingkat Pelayanan Jalan Rel Akibat Pembangunan Double Track

Wahyu Satyaning Budhi, Hera Widyastuti

Abstract


Perkembangan perkeretaapian di Indonesia menunjukkan terdapat adanya waktu keterlambatan. Salah satu upaya pemerintah untuk membuat layanan kereta api menjadi lebih baik yaitu dengan pembangunan double track seperti pada segmen jalan rel Surabaya – Madiun. Dengan adanya pembangunan infrastruktur baru ini, maka akan berpengaruh terhadap tingkat pelayanan pada segmen tersebut. Sehingga, perlu dilakukan analisa tingkat pelayanan baik kodisi eksisting maupun sesudah pembangunan. Guna mengetahui besar pengaruh pembangunan double track dalam peningkatan pelayanan perkeretaapian serta untuk menilai kinerja jalan rel akibat adanya antrian atau kemacetan. Analisa dilakukan pada asumsi kondisi full single track, 50% double track dan kondisi full double track. Tahapan analisa dimulai dari analisa headway, analisa kapasitas lintas, dan analisa level of service. Dengan adanya pembangunan double track, tingkat pelayanan mengalami perbaikan. Pada kondisi full double track menunjukkan bahwa terdapat 8 petak jalan memiliki LoS A, 11 petak jalan memiliki LoS B, dan 2 petak jalan memiliki LoS C. Secara keseluruhan dengan adanya pembangunan double track, segmen tersebut beroperasi di bawah kapasitas dan arus lalu lintas KA rendah hingga sedang untuk mengakomodasi perawatan dan pemulihan dari insiden

Keywords


Keterlambatan; Kapasitas; Tingkat Pelayanan

Full Text:

PDF

References


D. I. Karunianingrum and H. Widyastuti, “Penilaian Track Quality Index ( TQI ) berdasarkan Standar Perkeretaapian Indonesia ( Studi Kasus : Cirebon-Cikampek ),” J. Apl. Tek. Sipil, vol. 18, no. 1, pp. 81–86, 2020.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian, “Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Bidang Perkeretaapian Tahun 2015-2019,” Jakarta, 2019.

S. Sogin, Y. C. Lai, C. Dick, and C. Barkan, “Comparison of capacity of single- and double-track rail lines,” Transp. Res. Rec., vol. 2374, no. 2374, pp. 111–118, 2013, doi: 10.3141/2374-13.

R. Ravitharan, A. Labrooy, H. Widyastuti, and W. K. Chiu, “Rail Infrastructure in Port City - Surabaya, Indonesia,” in Procedia Engineering, 2017, vol. 188, pp. 486–492, doi: 10.1016/j.proeng.2017.04.512.

PT. Kereta Api Indonesia, Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA). Bandung, 2019.

E. Kontaxi and S. Ricci, “Railway capacity analysis: Methodological framework and harmonization perspectives,” in Proceedings of the 12th World Conference on Transport Research, 2010, pp. 1–21.

M. Abril, F. Barber, L. Ingolotti, M. A. Salido, P. Tormos, and A. Lova, “An assessment of railway capacity,” Transp. Res. Part E Logist. Transp. Rev., vol. 44, no. 5, pp. 774–806, 2008, doi: 10.1016/j.tre.2007.04.001.

PT. Kereta Api Indonesia, Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA). Bandung, 2017.

R. Prihatanto, A. Wicaksono, and L. Djakfar, “Evaluasi Kapasitas Lintas Jalur Ganda Kereta Api Segmen Bojonegoro – Surabaya Pasarturi,” in 19th International Symposium of FSTPT, 2016, vol. 10, no. October, pp. 1445–1453.

U. Supriadi, Kapasitas Lintas dan Permasalahannya. Bandung, 2008.

Cambridge Systematics Inc., “National Rail Freight Infrastructure Capacity and Investment Study,” Massachusetts, 2007.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2579-891X.v18i2.7034

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Kunjungan:Web
Analytics

Creative Commons License
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil by Pusat Publikasi Ilmiah LPPM Institut Teknologi Sepuluh Nopember is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Based on work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jats