Desain Modul Terapi Sensori Integrasi dan Elemen Estetis Interior dengan Media Puzle Bertekstur
Abstract
Sensori integrasi (SI) dipahami sebagai proses mengenal, mengubah, dan membedakan sensasi dari sistem sensori untuk menghasilkan suatu respons berupa “perilaku adaptif bertujuan”. Kemampuan respon adaptif seorang anak, merupakan dasar berkembangnya keterampilan yang lebih komplek. Sensori integrasi dapat mengoptimalkan proses tumbuh kembang anak, khususnya bagi anak dengan gangguan kemampuan terkait sensori perabaan, motorik kasar, motorik halus, kepekaan sendi dan keseimbangan. Semakin sering berlatih, semakin optimal hasilnya. Dengan demikian, semakin banyak orangtua dapat melatih sensori integrasi anak di rumah, semakin besar peluang teratasinya gangguan tersebut. Aktifitas meningkatkan kemampuan sensori integrasi pada anak dapat dilakukan sambil bermain dengan alat permainan yang dapat dimodifikasi sendiri. Seringkali alat-alat terapi tersebut memerlukan ruang penyimpanan tersendiri agar ruangan tetap rapi dan bersih. Penelitian menggunakan metode eksperimen, dengan membuat dan mengujikan modul kepada dua anak berusia 4 tahun, untuk melihat ketercapaian pemenuhan kebutuhan terapi dan komposisi elemen estetis interior. Hasil penelitian berupa modul puzzle bertekstur dengan alternatif komposisi penggunaan modul untuk berbagai kegiatan bermain untuk mengoptimalkan sensori integrasi, serta penyimpanan modul yang sekaligus dapat menjadi elemen estetis interior. Sebagai elemen estetis interior, keberadaan modul terapi dapat menyatu dengan ruangan, memberikan nuansa yang berbeda dan estetis, serta mengurangi kebutuhan sarana penyimpanan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Danuatmaja, Bonny. (2003). Terapi Anak Autis di Rumah. Bogor: Puspa Swara.
Giblin, Les. (2002). Skill With People. Cetakan kelima. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Papalia, Diane E. and Feldman, Ruth D. (2015). Menyelami Perkembangan Manusia Edisi 12 – Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.
Sari, SM. 2008. Konsep Desain Partisipasi dalam Desain Interior Ruang Terapi Perilaku Anak Autis. Jurnal Dimensi Interior Vol.4 (2), h.90-96, 2008.
Schaaf RC, Nightlinger KM. 2007. Occupational therapy using a sensory integration approach: A case study of effectiveness [abstract]. Am J Occup Ther 2007;61:239-46.
Sukamti, Endang Rini. (2007). Perkembangan Motorik. Yogyakarta: UNY.
Sunardi dan Sunaryo. (2007). Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Depdiknas.
Understanding Sensory Processing Issues – Wiley. Diunduh pada https://catalogimages.wiley.com/images/db/pdf/9780470391266.excerpt.pdf, pada hari Rabu, 29 Desember 2022, Pukul 16:00 WIB.
Waiman, E., Soedjatmiko, S., Gunardi, H., dkk. 2011. Sensori Integrasi: Dasar dan Efektifitas Terapi. Sari Pediatri, Vol.13, No. 2, Agustus 2011, hal. 129-136.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j12345678.v7i2.15453
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Desain Interior by Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, ITS is is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jdi