Analisa Uses & Activities pada Placemaking Gedung Filateli Jakarta

Tsara Dhinna Mawardini, Deddy Wahjudi, Gregorius Prasetyo Adhitama

Abstract


Bangunan cagar budaya memuat identitas budaya dan merupakan saksi perkembangan peradaban. Namun pada tatanan kehidupan modern bangunan cagar budaya tidak lagi memiliki fungsi yang sama dengan mulanya. Adanya perbedaan fungsi tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan keberadaan bangunan tersebut melalui melahirkan fungsi baru yang menyesuaikan dengan kebutuhan kehidupan sosial budaya saat ini. Siasat tersebut juga merupakan salah satu upaya melaksanakan pembangunan minim emisi dengan cara mengoptimalkan fungsi dari bangunan yang sudah ada. Prinsip yang erat kaitannya dengan praktik optimasilasi bangunan cagar budaya dikenal dengan adaptive reuse. Pada objek bangunan cagar budaya strategi adaptive reuse dijalankan dengan pendekatan placemaking. Gedung Filateli merupakan bangunan cagar budaya yang direvitalisasi dengan pendekatan placemaking. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi indikator uses dan activities pada placemaking fase I  Gedung Filateli, khususnya area great hall. Identifikasi indikator uses dan activitiy bertujuan untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan masyarakat melalui pendekatan placemaking yang dilakukan pada Gedung Filateli.  Metoda yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah observasi dan deskriptif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada placemaking Gedung Filateli khususnya area great hall , area tersebut berhasil mewadahi beragam aktivitas dan program kegiatan sehingga indikator uses dan activities sudah teridentifikasi  dan terpenuhi. 


Keywords


placemaking; uses & activities; adaptive reuse; revitalisasi; bangunan cagar budaya.

Full Text:

PDF

References


Plevoets, B., dan Clemmpoel, K. V. (2012) Adaptive Reuse As A Strategy Towards Conservation of Cultural Heritage: A Survey of 19th and 20th Century Theories.

Project for Public Spaces (2016): Placemaking: what if we built our cities around place?, 1 – 21.

Toolis, Erin. 2017. Theorizing Critical Placemaking as a Tool for Reclaiming Public Space. American Journal of Community Psychology. 59.

Wahyuni, S. (2018). Placemaking Sebagai Strategi Revitalisasi Kawasan Studi Kasus: Kawasan Pecinan Kota Makassar. Jurnal Linears, 1(2), 103-111.

V. Ferretti, M. Bottero and G. Mondini, Journal of cultural heritage, 15(6), (2014).

P.A. Bullen and P.E. Love, Structural Survey, 29(5), (2011).

Wyckoff, B.M.A. (2014). Creative Placemaking :Four Different Types. Planning & Zoning News, 1. Retrieved from www. Miplace.org

Bohl, C. C., & Schwanke, D. (2002). Place Making: Developing Town Centers, Main Streets, and Urban Villages (Washington, DC: Urban Land Institute).

Steele, Fritz. The sense of place. CBI publishing company, 1981.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j12345678.v8i1.16272

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Desain Interior by Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, ITS is is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jdi