Karakterisasi Varietas Kedelai Berbasis Impedansi dan Hubungannya dengan Daya Tumbuh Benih
Abstract
Telah dilakukan karakterisasi varietas kedelai melalui pengukuran impedansi yang dapat digunakan untuk
membedakan antara benih kedelai berkualitas tinggi dan rendah. Pengukuran impedansi menggunakan probe
yang dihubungkan pada LCR meter. Benih kedelai yang dikarakterisasi dalam penelitian ini adalah varietas
Anjasmoro, Argomulyo, Burangrang dan Panderman yang masing-masing diklasifikasikan menjadi benih kedelai
normal, kedelai muda, kedelai terinfeksi virus. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perbedaan nilai impedansi keempat varietas tersebut. Nilai impedansi terbesar diperoleh dari varietas Argomulyo untuk jenis kedelai normal yaitu 20,110 M , varietas Argomulyo untuk kedelai muda yaitu 7,750 M
. Untuk kedelai terinfeksi virus, nilai impedansi yang besar pada varietas Anjasmoro yaitu 9,234 M . Persentase daya tumbuh
diperoleh benih kedelai normal dengan persentase 100% untuk masing-masing varietas, kedelai muda yaitu 4% untuk varietas Anjasmoro dan keseluruhan benih mati untuk varietas lainnya, pada kedelai terinfeksi virus untuk varietas Anjasmoro memiliki persentase 80%, varietas Argomulyo memiliki persentase 40%, varietas Burangrang memiliki persentase 16% dan varietas Panderman memiliki persentase 32%. Pada penelitian ini
yang diuji adalah daya tumbuh dari benih kedelai, namun untuk produktivitas tanamannya belum dilakukan pengujian.
membedakan antara benih kedelai berkualitas tinggi dan rendah. Pengukuran impedansi menggunakan probe
yang dihubungkan pada LCR meter. Benih kedelai yang dikarakterisasi dalam penelitian ini adalah varietas
Anjasmoro, Argomulyo, Burangrang dan Panderman yang masing-masing diklasifikasikan menjadi benih kedelai
normal, kedelai muda, kedelai terinfeksi virus. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perbedaan nilai impedansi keempat varietas tersebut. Nilai impedansi terbesar diperoleh dari varietas Argomulyo untuk jenis kedelai normal yaitu 20,110 M , varietas Argomulyo untuk kedelai muda yaitu 7,750 M
. Untuk kedelai terinfeksi virus, nilai impedansi yang besar pada varietas Anjasmoro yaitu 9,234 M . Persentase daya tumbuh
diperoleh benih kedelai normal dengan persentase 100% untuk masing-masing varietas, kedelai muda yaitu 4% untuk varietas Anjasmoro dan keseluruhan benih mati untuk varietas lainnya, pada kedelai terinfeksi virus untuk varietas Anjasmoro memiliki persentase 80%, varietas Argomulyo memiliki persentase 40%, varietas Burangrang memiliki persentase 16% dan varietas Panderman memiliki persentase 32%. Pada penelitian ini
yang diuji adalah daya tumbuh dari benih kedelai, namun untuk produktivitas tanamannya belum dilakukan pengujian.
Keywords
impedansi, karakterisasi, kedelai, kualitas benih, varietas
Full Text:
PDFReferences
N.K.K. Kamizake, F. Yamashita, and S.H. Prudencio, Food Research International, 55, 55-61 (2014).
J. Juansah, dan Irmansyah, J. Sains, 13(3), 159-164 (2007).
D. Liu, et al., J. Stored Products Research, 60, 67-74 (2015).
M. Soltani, R. Alimardani, and M. Omid, Nature and Science,
(4), 57-61 (2011).
J. Juansah, et al., International J. Eng. and Tech., IJET-IJENS,
(4), 1-8 (2012).
Y. Mizukami, Y. Sawai, and Y. Yamaguchi, Biosystems Eng.,
(3), 293-299 (2006).
M. Castro-Giraldez, et al., Physical Sensors for Quality Control
During Processing In Handbook of Meat Processing (Wiley Blackell, A John Wiley & Son, Inc, 2010).
L.A. Johnson, P.J. White, and R. Galloway, Soybeans Chemistry,
Production, Processing and Utilization (AOCS Press, 2008).
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24604682.v12i1.1082
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.