Pemanfaatan SATAID Untuk Analisa Atmosfer di Wilayah Perairan

Budi Prasetyo, Nikita Pusparini

Abstract


Kegiatan kelautan sangat berpengaruh pada perubahan cuaca dan keadaan laut. Analisa cuaca menggunakan satelit sangat penting untuk melihat dinamika atmosfer dalam skala global, regional, maupun lokal karena memiliki resolusi spasial temporal yang tinggi. Salah satu aplikasi yang bisa kita gunakan dalam menganalisa citra satelit yaitu Aplikasi SATAID (Satellite Animation and Interactive Diagnosis). Kajian ini membahas  tentang pemanfaatan SATAID untuk analisis kondisi atmosfer dengan Contoh kasus kejadian kapal tenggelam KM sakinah tanggal 16 mei 2012 pukul 16.00UTC di perairan Kuala Tanjung. Data yang digunakan yaitu SATAID, satelit Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM), sinoptik, serta angin dan tinggi gelombang pada tanggal 16 Mei 2012. Hasilnya menunjukkan bahwa SATAID sangat bermanfaat untuk menganalisa kondisi cuaca di wilayah perairan. Suhu puncak awan.. disekitar lokasi kejadian mencapai -78OC pada saat kejadian sehingga diperkirakan terdapat awan Cumulusnimbus (CB). Parameter Vortisitas Potensial dan Showalter stability menunjukkan bahwa kondisi atmosfer di sekitar lokasi kejadian labil sehingga sangat berpeluang terjadinya hujan disertai badai Guntur dan angin kencang. Awan hujan terpantau sudah meliputi sekitar lokasi kejadian saat 15.00 UTC dan mecapai fase matang saat 16.00 UTC. Data  Satelit TRMM  dan data pengamatan di Pantai belawan menunjukkan bahwa kondisi cuaca saat saat kejadian (16.00 UTC) terjadi hujan sedang disertai thunderstorm.


Keywords


SATAID, kapal tenggelam, cuaca buruk

Full Text:

PDF

References


N. A. Rani, (2016). Identifikasi SebaranAasap Melalui metode RGB Citra Satelit Himawari 8(Kasus : Kebakaran Hutan di Sumatera dan Kalimantan 15 September 2015). Prosiding seminar nasional fisika dan aplikasinya.

Meteorological Satelite Center (MSC), SATAID Operational Manual. Japan Meteorology Agency (2006).

A. Wulandari, V. Dewi, T. Ni-Kadek, W. A. Swastiko, Pemanfaatan data satelit himawari 8 untuk mengidentifikasi sebaran asap : studi kasus di Kalimantan dan Sumatera tanggal 8 dan 9 September 2015. Spektra: jurnal Fisika dan Aplikasinya. Volume 2 nomor 2, agustus 2017, DOI: doi.org/10.211009/SPEKTRA.022.10 (2017).

H. Harsa, U. A. Linerka, R. Kurniawan, and S. Novianti, Pemanfaatan SATAID untuk analisa Banjir dan Angin Putting Beliung : Studi Kasus Jakarta dan Yogyakarta. Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 12(2). (2011).

Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Pedoman operasional pengelolaan citra Satelit Cuaca. Pusat Meteorologi Publik. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (2011).

P. S. Bony, and A. Pandjaitan, Pemanfaatan Data Satelit Cuaca Generasi Baru Himawari 8 Untuk Mendeteksi Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah Indonesia (Studi Kasus:Kebakaran Hutan dan Lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan Pada Bulan September 2015). Seminar Nasional Penginderaan Jauh (2015) Pp. 636-6512009 (2015).

N. Sagita, and R. Prasetya, Analisis Citra Satelit MTSAT dan TRMM menggunakan Software ER MAPPER, SATAID dan Panoply saat kejadian Curah Hujan Ekstrem di Wilayah Manado, 16 Februari 2013. Jurnal Fisika dan Aplikasinya (2013).

L. Q. Avia, and H. Agung, Penentuan suhu threshold awan hujan di wilayah Indonesia berdasarkan data satelit MTSAT dan TRMM. Jurnal Sains Dirgantara Vol 10 No. 2 Juni 2013: 82-89 (2013).




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24604682.v14i2.3220

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.