Konsep Manajemen Trans Batik Solo sebagai Pendukung Sektor Pariwisata di Kota Surakarta
Abstract
Pariwisata sangat erat kaitannya dengan sektor transportasi. Bagi pariwisata, sektor transportasi berfungsi sebagai penyedia akses menuju suatu tempat tujuan. Fungsi utama transportasi sangat erat kaitannya dengan aksesibilitas. Dengan kata lain, sektor transportasi memudahkan penggunanya mengunjungi daerah tertentu, misalnya objek wisata. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan konsep manajemen Batik Solo Trans sebagai pendukung sektor pariwisata di Kota Surakarta. Dalam merumuskan konsep agar Batik Solo Trans dapat mendukung sektor pariwisata di Kota Surakarta, digunakan triangulasi antara hasil kajian yang dikombinasikan dengan kebijakan lokal terkait serta referensi literatur yang telah ada sebelumnya. Konsep yang diperoleh yakni (1) disediakan informasi yang cukup mengenai Batik Solo Trans, (2) disediakan kursi prioritas bagi perempuan atau ladies priority section, (3) menggunakan armada yang berkapasitas penumpang cukup besar atau menambah jumlah unit armadanya, (4) penerapan Park and Ride, (5) Batik Solo Trans ditingkatkan kinerjanya, (6) membentuk branding Batik Solo Trans untuk mendukung sektor pariwisata di Kota Surakarta, (7) dilakukan penambahan trayek agar seluruh objek wisata di Kota Surakarta dapat dijangkau oleh Batik Solo Trans, dan (8) menggunakan metode Bus Priority untuk mengurangi kemacetan.
Full Text:
PDFReferences
Badan Promosi Pariwisata Surakarta. (2012). Pelaku Wisata Desak Pemkot Solo Harus Punya Jalur Alternatif. Diakses pada 20 April 2016, dari http://www.joglosemar.com
Davis, B., Dutzik, T., & Baxandall, P. (2012). Transportation and The New Generation. Why Young People Are Driving Less and What It Means for Transportation Policy. Frontier Group.
Hasibuan, M. SP. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Cetakan Kedelapan. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Herman, Y. (2014). 5 Tahun ke Depan, Solo Diprediksi Macet Total. Diakses pada 16 Mei 2017, dari http://www.solopos.com.
Kittelson & Associates (2007). Bus Rapid Transit Practitioner's Guide (Vol. 118). Transportation Research Board. Herbert S. Levinson Transportation Consultants, DMJM+ HARRIS., Transit Cooperative Research Program, United States. Federal Transit Administration & Transit Development Corporation.
Mantero, C. & Freitas, A. (2013). Tourism and Public Transport : Best practice toolkit in Madeira, CIVITAS Forum, Brest.
Meek, S., Ison, S., & Enoch, M. (2009). “Stakeholder Perspectives on The Current and Future Roles of UK Bus-Based Park and Ride”. Journal of Transport Geography, 17(6), 468-475.
Rudy, F. X. (2018). Wali Kota Solo : Sektor Wisata Belum Tergarap Optimal. Diakses pada 25 April 2019, dari http://www.tribunsolo.com
Sinurat, H. (2011). “Analisis Kontrastif Kata Keterangan Waktu Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin”.
Soemitro, R.A.A. & Suprayitno, H. (2018). “Pemikiran Awal tentang Konsep Dasar Manajemen Aset Fasilitas”. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, Vol. 2, Suplemen 1, Juni 2018, hal. : 1-13.
Suyuti, R. (2012). “"Implementasi Intelligent Transportation System (ITS) Untuk Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas di DKI Jakarta”. Konstruksia, 3(2).
Tahir, A. (2012). “Angkutan Massal Sebagai Alternatif Mengatasi Persoalan Kemacetan Lalu-lintas Kota Surabaya”. SMARTek, 3(3).
Teteki, N. W. (2010). “Potensi Pasar Gede Sebagai Obyek dan Daya Tarik Wisata Budaya dan Kuliner di Kota Solo”.
UNWTO (2016). UNWTO Recommendations on Accessible Information in Touris., United Nation World Tourism Orrganization. Madrid.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j26151847.v3i1.5162
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jumlah Pengunjung :
Flag Counter
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas by Departemen Teknik Sipil ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.