Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) pada Pelayanan Strategis Berskala Nasional di Kota Surabaya
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penilaian fasilitas dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kota Surabaya berdasarkan penilaian dari pengguna. Untuk mengeksplorasi ini, kami mensurvei Jalan Gubernur Suryo – SMA Negeri 6 Surabaya (pusat kawasan pemerintahan skala regional dan kawasan pendidikan), Jalan Profesor Dr. Mustopo (kawasan penyedia sarana kesehatan dengan skala pelayanan regional dan kawasan pendidikan tinggi), dan Jalan Pemuda - Plaza Surabaya (kawasan bisnis, perkantoran dan perdagangan), Indonesia sebagai kawasan pelayanan strategis skala regional di Kota Surabaya (N = 120). Metode yang digunakan adalah Importance - Performance Analysis (IPA) yang merupakan ukuran tingkat kepuasan layanan yang masuk kuadran pada peta Importance Performance Matrix. Dalam metode ini, perlu untuk mengukur tingkat kesesuaian untuk mengetahui seberapa besar pengguna merasa puas dengan kinerja jembatan penyeberangan. Faktor yang paling membuat pengguna tidak puas adalah B2 yaitu lampu yang menyala di malam hari, diikuti oleh D1 (pegangan tangan di Jembatan Pedestrian yang mudah dijangkau dan tidak berkarat) dan D5 (bangunan yang dapat mengurangi getaran saat kendaraan melaju kencang) diatasnya.
Full Text:
PDFReferences
Anonymous. (2019). “Pedestrian Bridges Make Cities Less Walkable. Why Do Cities Keep Building Them?” Institute for Transportation & Development Policy. https://www.itdp.org/2019/10/01/pedestrian-bridges-make-cities-less-walkable-why-do-cities-keep-building-them/. Diakses tanggal 10 Oktober 2019.
Black, J.A. (2001). Urban Transport Planning: Theory and Practice. Cromm Helm. London.
Coppola & Y. Golombek. (2018). “Urban clear zones , street trees , and road safety”. Research in Transportation Business & Management, Volume 29, December 2018, Pages 136-143. Diambil dari DOI: https://doi.org/10.1016/j.rtbm.2018.09.003
Dong, X. Cao, X. Wu & Y. Dong. (2019). “Examining pedestrian satisfaction in gated and open communities: An integration of gradient boosting decision trees and impact-asymmetry analysis”. Landscape and Urban Planning, Volume 185, May 2019, Pages 246-257. Diambil dari DOI: https://doi.org/10.1016/j.landurbplan.2019.02.012
Fidel, M. (1997). Sistem Transportasi Kota. Penerbit Tarsito. Bandung.
Giglio, J.M., Friar, J.H. & Crittenden, W.F. (2018). “Integrating life-cycle asset management in the public sector”. Business Horizons. Volume 61, Issue 4, July–August 2018, Pages 511-519. Diambil dari DOI: 10.1016/j.bushor.2018.03.005
Golias, G. Yannis, E. Papadimitriou, S. Lassarre, & A. Banos. (2004). “Modelling Crossing Behavior And Accident Risk Crossing Behavior Model”. Journal of Transportation Engineering, November 2007, 133(11):634-644. Diambil dari DOI: 10.1061/(ASCE)0733-947X(2007)133:11(634)
Iamtrakul & J. Zhang. (2015). “Measuring Pedestrians ’ Satisfaction of Urban Environment Under Transit Oriented Development ( TOD ): A Case Study Of Bangkok”. Lowland Technology International, December 2014. 16(2):125-134. Diambil dari DOI: 10.14247/lti.16.2_125
Jayadinata, J. T. (1999). Tata Guna Lahan Dalam Perncanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. Penerbit ITB. Bandung.
Kim, S. P. & J. Seung. (2014). “Meso- or micro-scale ? Environmental factors influencing pedestrian satisfaction”. Transportation Research Part D: Transport and Environment, Volume 30, July 2014, Pages 10-20. Diambil dari DOI: https://doi.org/10.1016/j.trd.2014.05.005
Lakhotia, S., Lassarre, K. R. R. & G. Tiwari. (2019). “Pedestrian accessibility and safety around bus stops in Delhi,” IATSS Research, Volume 44, Issue 1, April 2020, Pages 55-66. Diakses dari DOI: https://doi.org/10.1016/j.iatssr.2019.07.001.
Mateo-Babiano, I. (2016). “Pedestrian’s needs matters : Examining Manila ’ s walking environment”. Transport Policy. Volume 45, January 2016, Pages 107-115. Diambil dari DOI: https://doi.org/10.1016/j.tranpol.2015.09.008.
Mateo-Babiano, I., Tang, H., Conejos, S. & Chan, E. H. W. (2016). “A63 Is an Active City a Healthier City for the Elderly ? Examining Hong Kong’s Active Transport Planning and SOT-14 Active Travel & Health,” J. Transp. Heal., Vol. 3, No. 2, pp. S42–S43.
Pešic, N. Milutinovic & M. Maslac. (2016). “Pedestrian behaviours : Validation of the Serbian version of the pedestrian behaviour scale”. Transportation Research Part F Traffic Psychology and Behaviour, June 2016, 41. Diambil dari DOI: 10.1016/j.trf.2016.02.004
Shah, R., McMann, O. & Borthwick, F. (2017). Challenges and prospects of applying asset management principles to highway maintenance: A case study of the UK. Transportation Research Part A: Policy and Practice. Volume 97, March 2017, Pages 231-243.
Soemitro, R.A.A. & Suprayitno, H. (2018). “Pemikiran Awal tentang Konsep Dasar Manajemen Aset Fasilitas”. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, Vol. 2, Sup. 1. Juni 2018.
Tamin, O.Z. (2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Edisi 2. Penerbit ITB. Bandung.
Warpani, S. (1990). Merencanakan Sistem Perangkutan. Penerbit Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Yannis, J. Golias & E. Papadimitriou. (2007). Modeling Crossing Behavior and Accident Risk of Pedestrians. Journal of Transportation Engineering, 133(11):634-644. Diambil dari DOI: 10.1061/(ASCE)0733-947X(2007)133:11(634).
Zeithaml, Valarie A., Leonard L. Berry and A. (1996). Parasuraman The Behavioral Consequences of Service Quality. Journal of Marketing, Vol. 60: 31-46, No. 2. April 1996. Diambil dari DOI: https://doi.org/10.2307/1251929.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j26151847.v5i1.8740
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jumlah Pengunjung :
Flag Counter
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas by Departemen Teknik Sipil ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.