Saat ini, banyak kota di Indonesia yang berlomba- lomba menciptakan citra dan identitasnya sendiri terkait peningkatan sektor pariwisata yang berkelanjutan. Selain itu, identitas kota telah menjadi isu penting di sektor perencanaan dan desain kota saat ini. Banyak dari kota-kota ini menjadikan identitas mereka terkait dengan warisan budaya penting untuk kegiatan branding kota mereka. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keberlanjutan pariwisata, serta mendorong dan menumbuhkan ekonomi lokal. Penelitian ini membahas bagaimana penilaian kualitas ruang publik khususnya dari aspek attachment dan familiarity dalam teori place identity berperan dalam meningkatkan daya tarik menurut masyarakat. Penelitian ini menggunakan strategi gabungan yaitu kualitatif dalam mengambil interpretasi dari responden dan korelasional dengan kuantitatif untuk memvalidasi hasil kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa aspek familiarity memiliki pengaruh positif lebih dominan dan signifikan terhadap daya tarik ruang publik dari perspektif pengunjung. Sementara dari sudut pandang masyarakat sekitar, aspek attachment justru memiliki pengaruh lebih dominan terhadap daya tarik ruang publik. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa perbaikan atau peningkatan pada aspek familiarity dan attachment akan meningkatkan daya tarik pariwisata pada ruang publik di kawasan Surabaya Utara.

Esterlita, F. “Identifikasi Tema Wisata Budaya dan Sejarah di Kota Surabaya (Studi Kasus : Sepanjang Sungai Kalimas). Jurnal Penataan Ruang (2019). Vol.14, No.2.

Afifah, C. “Pengaruh Kualitas Elemen Ruang Publik Terhadap Intensitas Kunjungan Taman Kota di Kota Malang. Perencanaan Wilayah dan Kota (2019), 8.

Ernawati, J., “Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Suatu Tempat”. Local Wisdom, (2011) III.

Zukin, S., “The social production of urban cultural heritage: Identity and ecosystem on an Amsterdam shopping street”. City, Culture and Society (2012) 3(4), 281-291.

Wibawa, W., “Optimasi Peran Monumen sebagai Landmark dalam Membentuk Identitas Kota Surabaya” Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (2016).

Mao, Y., Qi, J., & He, B. J. “Impact of The Heritage Building Façade in Small Scale Public Spaces on Human Activity : Based on Spatial Analysiss. Environmental Impact Assessment Review (2020). 85, 106457.

Low, S., Taplin, D., & Scheld, S., “Rethinking Urban Parks: Public Space and Cultural Diversity”. University of Texas Press (2009).

Uzzell, D., “Creating place identity through heritage interpretation”. International Journal of Heritage Studies (1996) 1, 219-228.

Lekakis, S., & Dragouni, M. Heritage in The Making : Rural Heritage and its Mnemeiosis at Naxos Island, Greece. Journal of Rural Studies (2020) 77, 84-92.

Anholt, S., “Places: Identity, Image and Reputation”. Palgrave Macmillan UK. (2016).

Donald & Gammack., “Tourism and The Branded City : Film and Identity”. Taylor & Francis (2016).

Low, S. M., & Lawrence-Zúñiga, D., “Anthropology of Space and Place: Locating Culture”. Wiley (2003).

Dinnie, K., “City Branding: Theory and Cases”. Palgrave Macmillan (2011).

Lynch, K., “The Image of The City”. Massachusetts Institute of Technology and the President and Fellows of Harvard College (1960).

Proshansky, H. M., Abbe K. Fabian and Robert Kaminoff., “Place Identity: Physical World Socialization of The Self”. Journal of Environmental Psychology (1983) 3, 57-83.

Groat, L. N., & Wang, D., “Architectural Research Methods”. Wiley (2013).

I Made Yuliara., “Modul Regresi Linier Berganda”, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana (2016).