Kesiapan Aktor Dan Kebijakan Dalam Mewujudkan Smart Mobility Di Provinsi Bali
Abstract
Bali saat ini menghadapi berbagai tantangan, seperti kemacetan parah, ketimpangan sosial dan ekonomi, serta sistem administrasi yang kurang efisien, yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, Bali perlu bertransformasi menjadi smart city untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya penerapan smart mobility yang dapat mengintegrasikan transportasi umum dan mengurangi ketergantungan pada energi tidak terbarukan. Keberadaan smart mobility dapat menyelesaikan permasalahan sektor transportasi yang disebabkan oleh keterbatasan integrasi transportasi umum dan pemilihan moda dengan energi tidak terbarukan. Dalam mewujudkan smart mobility perlu diinisiasi oleh keberadaan aktor dan kebijakan, sehingga penelitian ini mencoba menganalisis peran aktor dan kebijakan yang terlibat dan peran kebijakan, kekuatan, kepentingan, hubungan keterkaitan aktor dan kebijakan dalam mewujudkan smart mobility, dimana membutuhkan pendekatan terstruktur untuk memahami dinamika antar aktor, kebijakan yang berlaku, serta kekuatan dan kepentingan yang saling memengaruhi. Sumber data pada penelitian ini didapat dari data sekunder berupa dokumen perencanaan serta dilakukan verifikasi melalui diskusi terbatas dengan pemangku kepentingan. Berdasarkan analisis terhadap kebijakan, menunjukkan bahwa kebijakan terkait smart mobility di Provinsi Bali telah memenuhi seluruh komponen pembentuk smart mobility di Provinsi Bali. Pada analisis peran aktor yang memiliki kapabilitas dan kepentingan tinggi antara lain Inna Group, Komite Kendaraan Listrik, Dishub, PLN, dan GIZ. Berdasarkan analisis dimulai dengan identifikasi aktor dan kebijakan dan keterkaitan kebijakan dan aktor menunjukkan bahwa seluruh aktor dan kebijakan di Provinsi Bali sudah memiliki kapasitas untuk mewujudkan smart mobility. Keberadaan penelitian ini sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi kesiapan implementasi smart mobility pada suatu wilayah administrasi pemerintahan. Pentingnya peran Aktor dan kebijakan dalam mendukung implementasi program smart mobility, sehingga hasil penelitian ini dapat dipergunakan pemerintah sebagai dasar penyelenggara smart mobility di Provinsi Bali.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
G. Rzevski, S. Kozhevnikov, and M. Svitek, “Smart City as an urban ecosystem,” 2020 Smart Cities Symp. Prague, SCSP 2020, 2020, doi: 10.1109/SCSP49987.2020.9133849.
Z. Allam and P. Newman, “Redefining the smart city: Culture, metabolism and governance,” Smart Cities, vol. 1, no. 1, pp. 4–25, 2018, doi: 10.3390/smartcities1010002.
R. Sutriadi, “Defining smart city, smart region, smart village, and technopolis as an innovative concept in indonesia’s urban and regional development themes to reach sustainability,” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol. 202, no. 1, 2018, doi: 10.1088/1755-1315/202/1/012047.
R. P. Dameri, “Smart City Definition, Goals and Performance,” pp. 1–22, 2017, doi: 10.1007/978-3-319-45766-6_1.
N. Urbanus and Febianti, “Analisis dampak perkembangan pariwisata terhadap perilaku konsumtif masyarakat wilayah bali selatan,” J. Kepariwisataan Dan Hosp., vol. 1, no. No.2, pp. 118–133, 2017.
I. G. M. Y. Antara and I. G. P. E. Suryana, “Pengaruh Tingkat Kepadatan Penduduk Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali,” Media Komun. Geogr., vol. 21, no. 1, p. 63, 2020, doi: 10.23887/mkg.v21i1.22958.
G. B. A. Wicaksana, “Future City Based on Smart Mobility Concept: Character and Benchmarking,” J. Archit. Res. Educ., vol. 2, no. 1, p. 10, 2020, doi: 10.17509/jare.v2i1.24112.
M. Bartolozzi, P. Bellini, P. Nesi, G. Pantaleo, and L. Santi, “A smart decision support system for smart city,” Proc. - 2015 IEEE Int. Conf. Smart City, SmartCity 2015, Held Jointly with 8th IEEE Int. Conf. Soc. Comput. Networking, Soc. 2015, 5th IEEE Int. Conf. Sustain. Comput. Communic, pp. 117–122, 2015, doi: 10.1109/SmartCity.2015.57.
B. Baccarne, P. Mechant, and D. Schuurman, “Empowered Cities? An Analysis of the Structure and Generated Value of the Smart City Ghent,” pp. 157–182, 2014, doi: 10.1007/978-3-319-06160-3_8.
P. A. M. S. A. Munhoz et al., “Smart mobility: The main drivers for increasing the intelligence of urban mobility,” Sustain., vol. 12, no. 24, pp. 1–25, 2020, doi: 10.3390/su122410675.
J. Rocha, “Smart Tourism and Smart Destinations for a Sustainable Future BT - Decent Work and Economic Growth,” W. Leal Filho, A. M. Azul, L. Brandli, A. Lange Salvia, and T. Wall, Eds. Cham: Springer International Publishing, 2020, pp. 1–10.
N. Wahda, “Penerapan Konsep Smart City di Kabupaten Denpasar, Bali,” Kompasiana, 2021. .
Toyota Mobility Foundation, “Sustainable Mobility Advancing Real Transformation Ubud Bali,” 2024. .
A. Orlowski and P. Romanowska, “Smart Cities Concept: Smart Mobility Indicator,” Cybern. Syst., vol. 50, no. 2, pp. 118–131, 2019, doi: 10.1080/01969722.2019.1565120.
B. Anthony Jnr, “Sustainable mobility governance in smart cities for urban policy development – a scoping review and conceptual model,” Smart Sustain. Built Environ., vol. ahead-of-p, no. ahead-of-print, Jan. 2023, doi: 10.1108/SASBE-05-2023-0109.
E. S. Gironés and D. Vrščaj, “Who Benefits from Smart Mobility Policies? The Social Construction of Winners and Losers in the Connected Bikes Projects in the Netherlands,” Gov. Smart Mobil. Transit., pp. 85–101, 2018, doi: 10.1108/978-1-78754-317-120181006.
V. Roblek, The smart city of Vienna. Elsevier Inc., 2019.
A. Orlowski and P. Romanowska, “Smart Cities Concept: Smart Mobility Indicator,” Cybern. Syst., vol. 50, no. 2, pp. 118–131, 2019, doi: 10.1080/01969722.2019.1565120.
C. Bıyık et al., “Smart mobility adoption: A review of the literature,” J. Open Innov. Technol. Mark. Complex., vol. 7, no. 2, pp. 1–20, 2021, doi: 10.3390/joitmc7020146
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v19i2.20721
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Penataan Ruang by LPPM ITS is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jpr/index.