RELEVANSI PENGEMBANGAN PERTANIAN KOTA DI SURABAYA

Putu Rudy Satiawan

Abstract


Disadari ataupun tidak, ide pengembangan pertanian kota memiliki potensial kontroversi dengan penataan ruang kota, karena paradigmanya tidak bersesuaian. Kota identik dengan kegiatan pada sektor sekunder dan tersier dimana wujud fisiknya adalah konsentrasi bangunan dan daerah terbangun lainnya. Sementara itu pertanian identik dengan kegiatan pada sektor primer dimana wujud fisiknya adalah hamparan areal persawahan, perkebunan, tegalan, tambak dan lahan penggembalaan. Perpaduan antara keduanya seolah dimustahilkan oleh kenyataan yang ada selama ini. Mengapa kemudian tidak berpikir sebaliknya, bahwa perpaduan di antara keduanya justru membuahkan sinergi yang positif. Peristiwa yang terjadi di Havana membuktikan bahwa pengembangan pertanian kota mampu membalikkan keadaan dari kondisi krisis menjadi produktif.

Pengembangan pertanian kota di Surabaya perlu dipikirkan sebagai alternatif menuju efisiensi dan efektifitas pemanfaatan sumberdaya kota. Lahan-lahan tidur yang merupakan korban keganasan sosok Kota Surabaya dan lahan-lahan public yang belum dikelola dengan baik oleh Pemerintah Kota perlu direvitalisasi melalui pemanfaatannya untuk berbagai aktivitas peningkatan produktivitas kota dalam konteks pertanian kota.

Tulisan ini berupaya untuk mengungkap kemungkinan pengembangan Kota Surabaya ke depan untuk dapat menyonsong ide pengembangan pertanian kota (urban farming) sebagai satu alternatif pengembangan ekonomi dan sosial budaya kota. Beberapa hambatan dan kendala tentulah siap menghadang, namun warga kota dan segenap aparat Pemerintah Kota Surabaya harus terus berkomitmen untuk mewujudkannya.


References


________________ (1999). Issues in Urban Agriculture, Journal of Agriculture 21, Agriculture Department, Food and Agriculture Organization.

________________ (2003). Urban Agriculture and Community Food Security in the United States: farming from the city center to the urban fringe, A Primer Prepared by the Community Food Security Coalition’s, North American Urban Agriculture Committee.

Murphy, Catherine. (1999). Cultivating Havana: urban agriculture and food security in the years of crisis, Food First, Institute for Food and Development Policy, Development Report No. 12.

Novo, Mario Gonzales and Murphy, Catherine. (1999). Urban Agriculture in theCity of Havana: a popular response to a crisis, Growing Cities Growing Food, Workshop Procededing, Havana, hal 329-347.

Pemerintah Kota Surabaya. (2005). Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya 2015, Buku Rencana, Surabaya.

Pemerintah Kota Surabaya. (2005). Draft Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya 2015, Surabaya.

Poernomohadi, Ning. (1999). Jakarta: urban agriculture as an alternatie strategy to face the economic crisis, Growing Cities Growing Food, Workshop Proceeding, Havana, hal 453-465.

Setiawan, Bakti. (2000). Pengembangan Pertanian Perkotaan Untuk Meningkatkan Produktivitas Lingkungan Perkotaan dan Menuju Kota yang Berkelanjutan, dalam Journal Manusia dan Lingkungan, Vol. VII. No. 2, Agustus 2000, hal 3-19.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v1i1.2228

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Pengunjung

 

Creative Commons License

Jurnal Penataan Ruang by LPPM ITS is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jpr/index.