Kadar SO2 dan Kejadian ISPA di Kota Surabaya menurut Tingkat Pencemaran yang berasal dari Kendaraan Bermotor

Aris Putra Firdaus, Lilis Sulistyorini

Abstract


Pencemaran udara merupakan masalah yang banyak terjadi di kota besar, salah satunya adalah Kota Surabaya. Pencemaran udara paling banyak diakibatkan oleh kendaraan bermotor. Salah satu gangguan kesehatan yang dapat timbul akibat pencemaran udara adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Gas SO2 merupakan zat pencemar udara dan merupakan salah satu faktor risiko kejadian ISPA. Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas udara di Kota Surabaya masih tergolong baik dengan rata-rata kadar SO2 di Kecamatan Rungkut adalah 11,06 µg/m3, sedangkan kadar SO2 di Kecamatan Jambangan adalah 6,01 µg/m3. Sementara itu, kejadian ISPA di Kecamatan Rungkut adalah 12,73 per 1.000 penduduk dan 25,12 per 1.000 penduduk di Kecamatan Jambangan. Ada hubungan antara kejadian ISPA dengan kadar SO2 di Kecamatan Rungkut dengan koefisien korelasi 0,42 (nilai p = 0,036). Sebaliknya, di Kecamatan Jambangan menghasilkan koefisien korelasi -0,45 (nilai p = 0,024) antara kejadian ISPA dengan kadar SO2.

Keywords


SO2; ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut); pencemaran udara; kendaraan bermotor; Surabaya

Full Text:

PDF

References


J. H. Islam, Harianto, and M. C. Wibowo, “Rancang Bangun Alat Pendeteksi Gas CO, CO2 dan SO2 Sebagai Informasi Pencemaran Udara,” 2013.

A. Tugaswati, “Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor dan Dampaknya terhadap Kesehatan,” Heal. Hum. Ecol. J., vol. 61, 2004.

Z. Arifin and Sukoco, Pengendalian Polusi Kendaraan Bandung. Bandung: Alfabeta, 2009.

Alsagaff Hood, “Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru,” 2009. [Online]. Available: https://www.belbuk.com/dasardasar-ilmu-penyakit-paru-p-20244.html. [Accessed: 16-Oct-2017].

Wiharja, “Identifikasi Kualitas Gas SO2 di Daerah Industri Pengecoran Logam Ceper,” J. Teknol. Lingkung., vol. III, 2002.

E. Sujatmoko and I. Wahyuni, “Rancangan Peraturan Daerah Kota Surabaya tentang lzin Penyelenggaraan Bengkel,” 2015.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya, “Statistik 10 Penyakit Terbanyak,” 2014.

B. Chandra, Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, 2006.

Agustin, “Hubungan Kualitas Udara Ambien dengan Kasus ISPA, Bronkitis, Asma di DKI Jakarta Tahun 2003/2004,” Universitas Indonesia, 2004.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Pneumonia Penyebab Kematian Utama Balita,” 2009. [Online]. Available: http://www.depkes.go.id/article/print/410/pneumonia-penyebab-kematian-utama-balita.html.

H. Iqbal, Analisis Data Penelitian dengan Statistik Jakarta. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

C. Sandra, “Pengaruh Penurunan Kualitas Udara Terhadap Fungsi Paru dan Keluhan Pernafasan pada Polisi Lalu Lintas Polwiltabes Surabaya,” J. IKESMA, vol. 9, pp. 1–7, 2013.

National Geographic Indonesia, “Sumber Polusi di Dalam Rumah,” 2015. [Online]. Available: http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/10/sumber-polusi-di-dalam-rumah.

J. Zhang and K. R. Smith, “Indoor air pollution: a global health concern,” Br. Med. Bull., vol. 68, pp. 209–25, 2003.

S. Notoatmodjo, Pendidikan kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi, 2003.

I. Entjang, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti Bandung, 1991.

Sjafruddin A. Pembangunan Infrastruktur Transportasi untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Ilmu Pengetahuan. Makalah. Bandung: Institut Teknologi Bandung, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan; 2013.

The Centre for Sustainable Transportation. Definition and Vision of Sustainable Transportation; 1997.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j23546026.y2017i5.3109

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View my Stat: Click Here

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.