Transisi Pengelolaan Dari Sistem Paratransit Mikrolet Menuju Sistem Transit Bus Feeder
Abstract
Sistem paratransit yang diterapkan pada 58 rute mikrolet Surabaya saat ini membebankan resiko finansial pada sopir. Hal ini menyebabkan sopir melakukan praktek pengaturan headway tak beraturan. Sistem transit yang akan diterapkan pada 35 rute angkutan bus feeder masa depan di Surabaya mensyaratkan adanya jadwal yang ditaati sehingga diperlukan pengelolaan yang baik, dimana hal ini memerlukan perubahan sistem pengelolaan. Terdapat beberapa sistem pengelolaan transit yang telah diaplikasikan di berbagai kota dunia. Tujuan studi ini adalah memilih sistem pengelolaan agar tercipta penjadwalan yang ditaati, serta pengelolaan pada masa transisi agar sistem berjalan dan yang dirugikan sesedikit mungkin dengan menggunakan analisis multi kriteria. Hasilnya terpilih sistem pengelolaan sistem transit yang tepat untuk angkutan feeder di Surabaya, serta transisinya dari pengelolaan konvensional saat ini.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Dinas Perhubungan Kota Surabaya, “Rencana Sistem Angkutan Umum,” 2012.
Dinas Perhubungan Kota Surabaya, “Studi Integrasi AMC, Trunk dan Feeder,” 2014.
V. R. Vuchic, Urban Transit System and Technology. John Willey & Sons, 1981.
G. A. Giannopoulos, Bus Planning and Operation in Urban Area: A Practical Guide. Gower Publishing, 1991.
V. R. Vuchic, Urban Transit Operations, Planning and Economics. 2005.
Ministry of Transport Singapore, “Why Bus Contracting,” 2016.
ITDP, “THE BRT STANDARD,” 2014.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j23546026.y2017i5.3112
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View my Stat: Click Here
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.