Perencanaan Anaerobic Baffled Reactor (ABR) Sebagai Instalasi Pengolahan Greywater di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya

Bias Agatha Permata Siswanto, Ipung Fitri Purwanti

Abstract


Kecamatan Rungkut merupakan daerah yang mengalami perkembangan cukup pesat akibat berkembangnya sektor ekonomi. Perkembangan tersebut berimbas pada peningkatan jumlah penduduk yang berbanding lurus dengan peningkatan produksi air limbah domestik. Komposisi air limbah domestik sebesar 50-80% merupakan greywater. Sebagian besar masyarakat masih menyalurkan limbah greywater ke selokan yang berakibat pada pengendapan sludge sehingga mengurangi volume saluran serta pencemaran badan air ditandai dengan terjadinya peristiwa eutrofikasi. Oleh sebab itu diperlukan perencanaan instalasi pengolahan greywater di Kecamatan Rungkut.

Pengolahan greywater yang direncanakan adalah unit Anaerobic Baffled Reactor (ABR). Penggunaan ABR berdasarkan dengan pertimbangan kemudahan dalam operasional dan perawatan, aspek finansial serta ketersediaan lahan. Wilayah terlayani pada 3 kelurahan dengan penduduk terpadat yaitu Kelurahan Kedung Baruk, Penjaringan Sari, dan Rungkut Kidul.

Berdasarkan hasil perhitungan, instalasi pengolahan greywater yang direncanakan berdimensi p x l x t sebesar 12,4 m x 2,3 m x 2,6 m. Biaya minimal yang dibutuhkan untuk membangun unit ABR adalah Rp. 142.000.000,- dan maksimal sebesar Rp. 149.000.000,- untuk tipikal pelayanan 100 KK. Biaya pembangunan tersebut dipengaruhi oleh lokasi peletakan yaitu di jalan atau lahan kosong.


Keywords


Air Limbah; Anaerobic Baffled Reactor; Greywater; Kecamatan Rungkut

Full Text:

PDF

References


O. Vidianti and G. P. Ariastita, “Arahan Penataan Permukiman di Kelurahan Kalirungkut Surabaya,” Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2011.

V. A. K. J. C. C. Mende and I. L. Moniaga, “Kajian Sistem Pengelolaan Air Limbah pada Permukiman Kawasan Sekitar Danau Tondano (Studi Kasus: Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa),” J. Binaan dan Arsit., 2015.

A. Zubair, K. Riswal, and Wulandari, “Studi Identifikasi Lokasi Pembangunan IPAL Komunal dan Evaluasi IPAL Komunal yang Ada di Kecamatan Panakukkang Makassar,” J. Tek. Sipil, 2015.

E. C. Ukpong and J. C. Agunwamba, “Grey Water Reuse for Irrigation,” Int. J. Appl. Sci. Technol., vol. 2, no. 8, 2012.

B. Jefferson, A. Palmer, P. Jeffrey, R. Stuetz, and S. Judd, “Grey water characterization and its impact on the selection and operation of technologies for urban reuse,” Water Sci. Technol. J., vol. 50, no. 2, 2004.

A. Santoso, “Perencanaan Pengolahan Air Limbah Domestik dengan Alternatif media Biofilter (Studi Kasus : Kejawan Gebang Kelurahan keputih Surabaya),” in Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII, 2015.

S. I. Pratiwi and E. S. Soedjono, “Studi Replikasi IPAL Grey Water Tepat Guna Berbasis Surabaya Green and Clean,” in Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII;, 2015.

D. Widianti and M. Handajani, “Studi Karakteristik Greywater untuk Melihat Potensi Pemanfaatan Greywater di Kota Bandung,” Bandung, 2010.

E. Tilley, L. Ulrich, C. Lüthi, P. Reymond, and C. Zurbrügg, Compendium of Sanitation Systems and Technologies 2nd revised edition. Dübendorf: EAWAG.

J. Supriyanto, “Kajian Penggunaan Reaktor Biofilter untuk Pengolahan Greywater di Kawasan Pemukiman Atas Air Kelurahan Margasari Kota Balikpapan Menuju Konsep Zero Waste,” Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2014.

L. Sasse, B. Gutterer, T. Panzerbieter, and T. Reckerzugel, Decentralised Wastewater Treatment Systems (DEWATS) and Sanitation in Developing Countries. United Kingdom: Borda, 2009.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j23546026.y2017i5.3129

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View my Stat: Click Here

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.