Desain Ipal Komunal Limbah Domestik Perumahan Sukolilo Dian Regency dengan Teknologi Constructed Wetland
Abstract
Constructed wetland merupakan sistem pengolahan terencana atau terkontrol yang telah didesain dan dibangun menggunakan proses alami yang melibatkan vegetasi, media, dan mikroorganisme untuk mengolah air limbah domestik. Constructed wetland cocok untuk diterapkan di perumahan, sehingga teknologi ini cocok menjadi alternatif pengolahan limbah domestik. Perumahan Sukolilo Dian Regency (SDR) merupakan salah satu perumahan yang belum memiliki IPAL untuk mengolah greywater, sehingga teknologi ini bisa diterapkan di perumahan ini untuk meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan. Perencanaan sistem IPAL di Perumahan SDR mempertimbangkan aspek kuantitas dan kualitas air limbah domestik yang dihasilkan setiap harinya. Kualitas air limbah domestik menunjukkan nilai COD 320 mg/L; BOD 123 mg/L; dan TSS 60 mg/L. Sedangkan kuantitas air limbah menunjukan 453 m3/hari. Kemudian dilakukan analisis perhitungan masing-masing unit IPAL yang akan direncanakan di perumahan SDR agar sesuai dengan kriteria baku mutu pergub jatim no. 72 tahun 2013. Sistem IPAL direncanakan terdiri dari unit bak ekualisasi, Subsurface Flow Constructed Wetland dengan tanaman cattail, dan kolam indikator. Hasil perencanaan menunjukkan efisiensi pengolahan seluruh sistem untuk COD, BOD, dan TSS masing-masing sebesar 86%, 80%, dan 46%, dengan efisiensi tersebut effluent limbah cari IPAL telah memenuhi baku mutu yang ditentukan. Biaya investasi seluruh sistem constructed wetland diperkirakan sebesar Rp 5.926.417.781. Perencanaan ini menghasilkan panduan untuk operasional dan perawatan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A. Nurhidayat and J. Hermana, “Strategi Pengelolaan Air Limbah Domestik Dengan Sistem Sanitasi Skala Lingkungan Berbasis Masyarakat Di Kota Batu Jawa Timur,” in Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, 2009.
W. Gunawan and Suswati, “Pengolahan Limbah Domestik Dengan Teknologi Taman Tanaman Air (Constructed Wetlands),” Indones. Green Technol., vol. 2, 2013.
Risnawati and Damanhuri, “Penyisihan Logam Pada Lindi Menggunakan Constructed Wetland,” Bandung, 2009.
A. Toscano, “Modelling Pollutant Removal In A Pilot-Scale Two-Stage Subsurface Flow Constructed Wetlands,” Ecol. Eng., vol. 35, pp. 281–289, 2009.
N. C. S. Rai U.N. Tripathi R.D., Singh N.K., Upadhyay A.K., Dwivedi S., Shukla M.K., Mallick S., Singh S.N., “Constructed wetland as an ecotechnological tool for pollution treatment for conservation of Ganga river,” Bioresour. Technol., vol. 148, pp. 535 – 541, 2013.
T. V. A. Akratos Chritos S., Papaspyros John N.E., “An artificial neural network model and design equations for BOD and COD removal prediction in horizontal subsurface flow constructed wetlands,” Chem. Eng. J., vol. 143, pp. 96–110, 2009.
M. Jason, “Constructed WetlandsTechnology Assessment and Design Guidance,” 2007.
R. Sherwood and C., “Subsurface Flow Constructed Wetlands For WasteWater Treatment,” 1993.
M. N. C. T. angustifolia L. Stevens, “Plant Symbol = TYAN. USDA, NRCS, National Plant Data Center c/o Department of Plant Sciences,” 2006.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j23546026.y2017i5.3140
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View my Stat: Click Here
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.