Need Assessment Insfrastruktur Kesehatan Masyarakat Daerah Tertinggal di Jawa Timur

Santi Martini, Shrimarti R Devy, Sudarmaji Sudarmaji, Siti R Nadhiroh, Ira Nurmala, Rahmat Hargono, Riris Rahmayanti, Sho’im Hidayat, Tri Martiana, Firman Suryadi Rahman

Abstract


Pelaksanaan kegiatan Pro-sehat Daerah Tertinggal (DT) Universitas Airlangga tahap II tahun 2015 dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, terdiri dari koordinasi tingkat kabupaten, koordinasi tingkat kecamatan atau puskesmas, pengembangan Tim pro-sehat DT di puskesmas, identifikasi masalah tingkat desa, penentuan prioritas masalah dan strategi penyelesaian masalah.  Dalam tata kelola kegiatan di tingkat pedesaan, peran kepala desa sangat penting karena kepala desa sangat menentukan berbagai kegiatan yang akan dilakukan di desa. Untuk itu perlu dilakukan advokasi sehingga program kesehatan dapat masuk sebagai agenda pembangunan desa. Advokasi tidak hanya pada tingkat desa, namun juga sampai pada tingkat kecamatan dan kabupaten sehingga kebijakan pembangunan kesehatan masyarakat di pedesaan akan mendapat dukungan politis dari pengampu kebijakan. Koordinasi ditingkat kabupaten, kecamatan dan desa dilakukan  melalui kunjungan dan sosialisasi. Selanjutnya dilakukan kegiatan utama yaitu  need assessment  dengan perwakilan kecamatan, kepala desa, serta puskesmas. Kegiatan need assessment  dilakukan secara kualitatif dengan berbagai metode sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di masing-masing kabupaten, yaitu : NGT (nominal grup technique),  wawancara mendalam dan Focus Group Discussion.  Hasil need assessment di empat Kabupaten tertinggal di Jawa Timur (Bangkalan, Sampang, Bondowoso dan Situbondo) menunjukkan bahwa air bersih menjadi masalah utama bagi warga yang tinggal di desa-desa terpilih.  Disamping air bersih, sanitasi dan akses ke pelayanan kesehatan (termasuk didalamnya ketersediaan, keberterimaan dan kualitas bidan) merupakan permasalahan kedua dan ketiga yang mendominasi di 4 kabupaten tersebut. Penyebab utama dari masalah air bersih adalah  dikarenakan faktor alam dan teknologi.  Faktor alam terkait dengan sumber air yang sedikit dan sulit dijangkau.  Faktor teknologi disini karena permasalahan yang sudah berlangsung lama belum juga diwujudkan solusinya dengan menggunakan teknologi tepat guna, seperti pipanisasi, penjernihan air, pendeteksian sumber air.


Keywords


pro sehat; daerah tertinggal; kesehatan masyarakat; air bersih; sanitasi; jawa timur

Full Text:

PDF

References


Use the "Insert Citation" button to add citations to this document.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j23546026.y2017i5.3182

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View my Stat: Click Here

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.