Pengembangan fasilitas bangunan laut seperti platform, subsea pipeline, subsea cable, maupun mini FLNG di wilayah perairan di teluk Bintuni mengakibatkan penyempitan area olah gerak kapal-kapal yang beroperasi di wilayah tersebut. Pengembangan infrastruktur tersebut juga berpengaruh terhadap meningkatnya lalu lintas kunjungan kapal. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan resiko tabrakan, baik tabrakan antar kapal, tabrakan antara kapal dengan platform, maupun kemungkinan terjadi kapal kandas. Untuk itu, pada studi ini dilakukan Kajian Traffic Separation Scheme (TSS), dengan tiga alternatif desain shipping lane. Kajian ini menekankan pada perbandingan tingkat resiko kecelakaan yang terjadi pada masing-masing desain shipping lane, serta mitigasi yang direkomendasikan
Keywords
Traffic Separation Scheme; Teluk Bintuni Shipping lane.
T. & W. MULYADI, Y., KOBAYASHI, E., WAKABAYASHI, N., PITANA, “Development of ship sinking frequency model over Subsea Pipeline for Madura Strait using AIS data,” WMU J. Marit. Aff., vol. 13, pp. 43–59, 2014.
P. F. HANSEN, IWRAP MK II : Basic Modelling Principles for Prediction of Collision and Grounding Frequencies. Technical University of Denmark, 2007.
J. Spouge, “A Guide To Quantitative Risk Assessment for Offshore Installations.”