Eksplorasi Geomagnetik untuk Penentuan Keberadaan Pipa Air di Bawah Permukaan Bumi

Widya Utama, Dwa Desa Warnana, Syaeful Bahri, Anik Hilyah

Abstract


Dalam penerapannya, metode geomagnetik dipakai untuk memetakan struktur perlapisan di bawah permukaan atau deposit mineral logam yang bersifat feromagnetik. Metode ini tergolong pasif karena menggunakan medan magnet bumi sebagai sumbernya. Dalam penelitian ini, telah dilakukan pengukuran medan magnetik bumi untuk mengetahui keberadaan pipa air (hidrant) yang tertanam di bawah permukaan tanah, di taman BAAK kampus ITS.  Pengukuran medan magnetik bumi  dilakukan dalam bentuk jejaring titik ukur dengan lintasan sejumlah 10 dan jarak antar titik ukur adalah 5 m. Pada saat dilakukan pengukuran, terdapat lalu lalang beberapa kendaraan bermotor yang tidak bisa dihindari. Pengukuran medan magnetik dilakukan dengan menggunakan proton magnetometer. Sebagai titik referensi, dipilih sebuah titik Base Station (BS) yang bebas dari pengaruh benda logam. Data medan magnet terukur harus dikoreksi untuk memperoleh nilai anomali medan magnetik. Nilai anomali tersebut berasosiasi dengan keberadaan benda target eksplorasi geomagnetik. Koreksi yang dilakukan adalah koreksi diurnal (yang  mengacu ke titik BS) dan koreksi standar IGRF (sebagai acuan, yaitu nilai medan magnet bumi normal).  Peta kontur medan magnetik anomali diperoleh dengan software Surfer. Filtering dengan low pass filter dilakukan untuk menihilkan pengaruh magnetik yang ditimbulkan oleh lalu lintas kendaraan bermotor yang lewat selama masa pengukuran. Peta kontur tersebut diolah lebih lanjut dengan software Magpick dan Mag2DC  untuk mempertegas keberadaan benda penyebab anomali magnetik. Berdasarkan hasil perhitungan model anomali, dapat diperoleh distribusi nilai suseptibilitas magnetik.  Dengan demikian, dapat ditentukan secara kualitatif keberadaan benda anomali berdasarkan perbedaan nilai suseptibilitas di bawah permukaan tanah. Untuk pembangunan infrastruktur, metode geomagnetik dipakai sebagai langkah awal untuk memahami kondisi dan struktur pelapisan bawah tanah, serta dapat memberi arti efisiensi dalam perencanaan pekerjaan pembangunan infrastruktur.

Keywords


geomagnetik; feromagnetik; suseptibilita; filtering; anomali magnetik

Full Text:

PDF

References


Dobrin, M.B., Savit CH., 1988. Introduction to Geophysical Prospecting, edisi 4. Singapore: Mc Graw Hill.

Hunt, C.P., Moskowitz, B.M,. Banerjee, S.K., 1995. Magnetic Properties of Rocks and Minerals.

Robinson, Edwin and Cahit., 1988. Basic Exploration Geophysics Using Magnetic Method. John Wiley and Sons Inc.: Canada.

Rosid, Syamsu., 2008. Geomagnetic Method Lecture Note. Physic Departement, FMIPA UI: Depok.

Soekardi, 1992. Geologi Lembar Pacitan, Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Indonesia.

W. M. Telford, L. P. Geldart, R. E. Sheriff., 1990. Applied Geophysics. Cambridge University: Press New York.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v2i3.2099

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Free counters!
 
  View My Stats
 
 
 

Lisensi Creative Commons
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) 

Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.