PEMETAAN KERAWANAN BENCANA GEMPA BUMI DENGAN METODE PSHA PERIODE ULANG 2500 TAHUN STUDI KASUS PULAU LOMBOK – NUSA TENGGARA BARAT

Sugeng Kurniawan, Dwa Desa Warnana, Juan Pandu Gya Nur Rochman

Abstract


Pulau Lombok terletak pada sistem trench Jawa-Sumba yang meliputi sistem trench Sunda selatan Sumba, Sumbawa, Lombok, Bali dan Jawa. Pulau ini memiliki bahaya kerentanan seismik yang cukup tinggi dengan adanya 2 sumber gempa utama yaitu Flores Back-arc Thrust dan Subduksi Lempeng Indo – Australia. Karena perlu dibuat peta kerentanan seismik untuk Pulau Lombok dengan metode PSHA berupa nilai PGA dan mngetahui seberapa jauh efek sumber gempa tersebut terhadap Pulau Lombok. Penelitian dimulai dengan melakukan Analisa sumber gempa pada daerah penelitian dan pengumpulan data katalog gempa. Data katalog gempa kemudian dilakukan konversi magnitude ke Mw (magnitude moment), lalu dilakukan De-clustering untuk mendapatkan gempa utama. Lalu mencari nilai a & b value untuk sumber gempa background. Hasil dari analisis sumber gempa adalah digitasi titik atau lokasi dari sumber gempa (patahan & subduksi) yang berupa koordinat, kemudian dilakukan pemilihan fungsi atenuasi sesuai karakteristik sumber gempa yang merujuk pada buku PUSGEN 2017. Data a & b value untuk setiap sumber, fungsi atenuasi, dan data koordinat sumber gempa dibawa ke tahapan PSHA yang hasilnya adalah nilai percepatan spectral untuk setiap grid yang telah ditentukan pada periode ulang tahun tertentu. Dari hasil pengolahan didapatkan nilai PGA T=0s adalah 0.35 – 0.605g, untuk nilai PGA T=0.2s adalah 0.85 – 1.5g dan untuk nilai PGA T=1s adalah 0.425 – 0.68g. Efek PGA terbesar dipengaruhi oleh efek subduksi lalu patahan dan terakhir akibat gempa background.


Keywords


PGA; PSHA; Pulau Lombok

Full Text:

PDF

References


Baker, J. (2008), An Introduction to Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA),.

BPS (2014), Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat. Diambil 24 Januari 2020, dari https://ntb.bps.go.id/statictable/2015/11/10/154/jumlah-penduduk-dan-rasio-jenis-kelamin-menurut-kabupaten-kota-2014.html.

BSN (2012), SNI 1726: 2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 1726, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Irwansyah, E. dan Winarko, E. (2012), "ZONASI DAERAH BAHAYA KEGEMPAAN DENGAN PENDEKATAN PEAK GROUND ACCELERATION (PGA)", Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF), Vol.1, No.5. Diambil dari http://www.jurnal.upnyk.ac.id/index.php/semnasif/article/view/1123.

Pemerintah Provinsi NTB (2013), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Pemerintah Provinsi NTB,.

Sieh, K. dan Natawidjaja, D. (2002), "Neotectonics of the Sumatran Fault, Indonesia", Journal of Geophysical Research: Solid Earth, Vol.105, No.B12, hal. 28295–28326. http://doi.org/10.1029/2000JB900120.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v5i3.5387

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Free counters!
 
  View My Stats
 
 
 

Lisensi Creative Commons
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) 

Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.