Pra Desain Pabrik Pembuatan Biometan dan PCC dari Vinasse Limbah Pabrik Bioetanol

Dinda Bazliah, Safitri Wulansari, Hikmatun Ni’mah, Firman Kurniawansyah

Abstract


Berdasarkan Indonesia Energy Outlook 2018, data cadangan energi fosil pada tahun 2016 yaitu 338 juta barel minyak bumi, 144,06 TCF gas dan 14,3 miliar ton batubara. Namun di sisi lain, energi fosil tersebut merupakan energi yang tidak terbarukan. Dengan laju pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) rata-rata 6,9% per tahun, kebutuhan energi pada tahun 2050 dapat naik menjadi 7,6 kali lipat terhadap kebutuhan energi tahun 2014. Di masa depan, pengembangan energi akan bergeser dari energi berbasis fosil menjadi energi baru terbarukan (EBT). Salah satu energi baru terbarukan adalah biomethane atau biogas yang dihasilkan oleh bakteri apabila bahan organik (vinasse) mangalami proses fermentasi dalam reaktor (biodigester) dalam kondisi anaerob yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, menghasilkan listrik, dan bahan bakar gas engine untuk industri. Dengan mendirikan pabrik biomethane (biogas) bisa menjawab dua permasalahan negara ini yaitu menyediakan energi baru terbarukan yang didukung oleh Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pembelian Tenaga Listrik Dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1129. CO2 yang merukapan produk samping dari produksi biomethane dapat digunakan langsung pada produksi PCC. PCC merupakan kalsium karbonat yang dihasilkan dari proses presipitasi dengan kemurnian yang tinggi (99,38%). Proses pembuatan Biomethane dari limbah vinasse ada lima tahap, yaitu tahap pre-treatment, tahap digester, tahap pemurnian dari H2S, pengeringan PCC dan penyimpanan. Kemurnian biomethane yang dihasilkan yaitu 82,47%. Lokasi pabrikdirencanakan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Untuk dapat mendirikan pabrik Pembuatan Biomethane dan PCC dari Vinasse Bioetanol diperlukan total modal investasi sebesar Rp 16.564.532.211.167. Dari perhitunan analisa ekonomi didapat internal rate of return (IRR) sebesar 23,45%, pay out time (POT) 4 tahun 4 bulan dan break even point (BEP) sebesar 33,65%.

Keywords


Biomethane; PCC, EBT; Vinasse

Full Text:

PDF

References


ESDM, “Handbook of Energy & Economy Statistics of Indonesia,” Jakarta: Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2018.

D. Hartono, “Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Industri,” Association Tulsa, Ok, 2004a, 2015.

A. P. T. S. Peiris, “Feasibility Study of Production of Bio Methane from Bio Wastes In Sri Lanka And Develop Cost Model For The Production Process,” Thesis, Oct. 07, 2016.

I. Shahinoor, “A Study for Enhancing Yield of Caustic Soda In Causticization Reaction For Industrial Application,” Thesis, Bangladesh University of Engineering and Technology, Dhaka, October 07, 2007.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2964710X.v1i1.12727

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Journal of Fundamentals and Applications of Chemical Engineering (JFAChE) by Department of Chemical Engineering, Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jts.