Pra Desain Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi

Meilan Irma Dani, Savira Wicaksono Putri, Achmad Roesyadi, Hikmatun Ni’mah

Abstract


Sesuai dengan Perpres No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, ditargetkan konsumsi energi dari minyak bumi menjadi kurang dari 20% pada tahun 2005. Pemerintah Indonesia menargetkan sebesar 23% menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) dimana untuk penggunaan biofuel sekitar 13,69 juta kL. Sejak tahun 2009, Pemerintah mulai mengembangkan penggunaan bahan bakar terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi dimana pengembangan produksinya setiap tahun semakin meningkat. DEE (Dietil Eter) yang juga dikenal sebagai eter dan etoksi etana, adalah cairan mudah terbakar yang jernih, tak berwarna, dan bertitik didih rendah serta berbau khas. DEE memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena banyak digunakan sebagai pelarut untuk reaksi-reaksi organik dan mulai dikembangkan untuk bahan bakar alternatif sebagai pengganti bahan bakar dari minyak bumi. Proses pembuatan DEE terdiri dari 3 tahapan proses, yaitu persiapan bahan baku, sintesis DEE dan pemurnian DEE. Tahap persiapan bahan baku meliputi adsorpsi air bertujuan untuk memurnikan etanol hingga 99%. Tahap sintesis DEE bertujuan untuk menghasilkan DEE yang dibuat dengan cara dehidrasi etanol. Tahap pemurnian DEE dilakukan untuk mendapatkan produk DEE dengan kemurnian 99,5%. Pabrik direncanakan beroperasi pada tahun 2023. Berdasarkan data impor, konsumsi, produksi yang terus meningkat didapat estimasi kapasitas pabrik sebesar 37.000 ton/tahun. Untuk itu dibutuhkan bahan baku etanol 96,5% yang digunakan sebesar 47.642 ton/tahun. Lokasi pendirian pabrik direncanakan di Ngargosari, Gresik, Jawa Timur. Untuk dapat mendirikan pabrik DEE dengan kapasitas 37.000 ton/tahun diperlukan modal total sebesar Rp 364.656.598.810,04,- dengan harga jual DEE sebesar $2,02 per kg. Estimasi umur pabrik 10 tahun, sehingga dapat diketahui internal rate of return (IRR) sebesar 22,93%, pay out time (POT) 4,05 tahun dan break even point (BEP) sebesar 36,53%.


Keywords


Dietil Eter; Etanol; EBT

Full Text:

PDF

References


ESDM, “Handbook of Energy & Economy Statistics of Indonesia,” Jakarta: Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2018.

R. J. Fessenden, and J. S. Fessenden, “Kimia Organik,” Jilid 1, Edisi Tiga, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1999.

R. E. Kirk, and D. F. Othmer, “Encyclopedia of Chemical Technology,” 4th Edition, Vol. 4, New York: John & Wiley and Sons Inc., 1991.

Ullmann, “Encyclopedia of Industrial Chemistry,” 5th Edition, Vol. A.10, Weinhem: VCH Verlagsgesellschaft, 1987.

Widayat, “Studi Proses Produksi Dietil Eter Dari Etanol Dengan Katalis Zeolit Berbasis Zeolit Alami, Disertasi Dr. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2011.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2964710X.v1i2.12769

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Journal of Fundamentals and Applications of Chemical Engineering (JFAChE) by Department of Chemical Engineering, Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jts.