Abstract
Indonesia merupakan negara tektovulkanik dengan terdapat 129 gunung api aktif. Keberadaan gunung api tentunya berdampak positif, seperti daerah sekitar gunung menjadi subur dan berdampak negatif karena sering terjadinya bencana. Salah satu gunung aktif di Indonesia adalah Gunung Sinabung. Adanya aktivitas magma pada gunung api aktif mengakibatkan perubahan bentuk baik akibat pergerakan dan pergeseran tanah pada permukaan gunung api yang disebut deformasi. Deformasi dapat diketahui metode terestrial dengan menggunakan theodolit, Sipat darat dan metode ekstra-tersrial dengan pengamatan GPS dan pengolahan data citra SAR dengan metode pengolahan InSAR, D-InSAR, MT-InSAR yang meliputi, PS-InSAR dan SBAS. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui deformasi yang terjadi pada gunungapi Sinabung menggunakan metode PS-InSAR dilanjutkan memodekakan posisi sumbertekan magma dengan model Yokoyama. Model Yokoyama mengasumsikan kerak bumi tersusun atas ruangan yang elastis, dan sumber tekanannya adalah sebuah ruang kecil berbentuk spherical dengan tekanan hidrostatik yang bersifat searah dan perluasannya bersifat radial. Data SAR yang digunakan, terdiri dari terdiri dari 7 citra akusisi ascending dan 8 citra akusis descending pada tanggal akuisisi 1 Oktober hingga 31 Desember 2020. Dengan melakukan pengolahan citra secara ascending dan descending, LOS velocity rate dapat ditranformasikan ke nilai pergeseran horizontal dan vertikal. Hasil pengolahan PS-InSAR menunjukkan LOS velocity rate berkisar 394,1 mm/tahun sampai 320,7 mm/tahun arah ascending dan secara descending menunjukkan LOS velocity rate berkisar -277,5 mm/tahun sampai 31.5,8 mm/tahun. Setelah melakukan decomposition LOS velocity rate, diperoleh nilai displacement titik PS pada arah horizontal dan vertikal pada titik PS1 adalah (0,288; -0,037) meter , titik PS2 adalah (0,004; 0,010) meter dan titik PS3 adalah (0,041, -0,084) meter. Sehingga diperoleh posisi pusat tekanan magma menggunkan nilai pergeseran horizontal pada gunung sinabung berdasarkan model yokoyama terletak pada koordinat 03°10’02,64”LU dan 98°24’26,64”BT pada kedalaman 11850 meter. Sementara, Posisi pusat tekanan magma menggunkan nilai pergeseran vertikal terletak pada koordinat 03°09’54,72,64”LU dan 98°24’18,36”BT pada kedalaman 11250 meter.
Keywords
Deformasi; PS-InSAR; Model Yokoyama
References
BPPTKG, (2016). Gunung Api Lipuran Khusus Gunung Sinabung. Retrieved from . dikunjungi 10 Februari 2021.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, (2015). Gempabumi dan Tsunami. Retrieved from dikunjungi pada 10 Februari 2021.
Hanssen, Ramon F., (2000). Radar Interferometry-Data Interpretation and Error Analysis. Netherlands: Delft University of Technology
Hooper, A.J. (2006). Persistent Scatterer Radar Interferometry for Crustal Deformation Studies and Modeling of Volcanic Deformation. Ph.D. thesis, California: Stanford University.
Hooper, A., Bekaert, D., Spaans, K., dan Arikan. M., Jan. (2012). "Recent advances in SAR interferometry time series analysis for measuring." Tectonophysics 514-517 : 1-13.
Salsabil, Sajidah, (2019). Penerapan Metode Permanent Scatterers Interferometry Synthetic Aperture Radar (Ps-InSAR) Untuk Analisis Deformasi Gunung api (Studi Kasus: Gunung api Sinabung), Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Wismaya, Yuandhika Galih, (2016). Pemodelan Deformasi Gunung Merapidengan Model Yokoyama Menggunakan Data Gps, Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
.