Pemanfaatan Kondisi Fisik Lapangan untuk Peningkatan Kunjungan Wisata (Studi Kasus: Daerah Wisata Waduk Selorejo Kabupaten Malang)

Hanum Hasnaini, Yuwono Yuwono, Udiana Wahyu Deviantari

Abstract


Pengembangan suatu wilayah menjadi objek wisata perlu memperhatikan beberapa faktor fisik seperti kondisi fisik lapangan. Kondisi fisik lapangan merupakan faktor yang penting dalam menentukan kesesuaian lahan pengembangan objek wisata. Pengembangan wisata memiliki berbagai tujuan, salah satunya untuk meningkatkan kunjungan wisata. Sejak tahun 2020, Wisata Waduk Selorejo mengalami penurunan kunjungan wisata karena adanya pandemi covid-19. Pengembangan Wisata Waduk Selorejo didasarkan pada analisis kondisi fisik lapangan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk menganalisis luas lahan, kemiringan lereng, dan ketinggian yang sesuai sebagai lokasi pengembangan wisata. Data kemiringan dan ketinggian diperoleh dari pengolahan data Digital Elevation Model Nasional (DEMNAS). Objek pengembangan wisata ditentukan berdasarkan pengamatan lapangan secara langsung, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Malang tahun 2010, dan Peta Potensi Wisata Waduk Selorejo Tahun 2022 oleh Departemen Teknik Geomatika ITS. Ketentuan pengembangan objek wisata dengan kondisi fisik lapangan diketahui melalui overlay peta topografi dan peta rencana pengembangan objek wisata. Pengembangan objek wisata yang dilakukan menghasilkan 5 (lima) objek wisata baru berupa area outbound dengan kemiringan lereng sebesar 0%-15%, luas 600 m2, dan ketinggian 637 meter di atas permukaan laut (mdpl); bumi perkemahan pada kemiringan lereng 0%-8%, ketinggian 640,5 mdpl, dan luas 2500 m2; wisata petik buah dengan luas 5000 m2 pada ketinggian 630-633,5 mdpl dan kemiringan lereng sebesar 0%-25%; tempat pemancingan di tepi waduk dengan ketinggian 623 mdpl dan kemiringan lereng mencapai >45% dengan area memancing sepanjang ± 50 meter; serta kebun bunga dengan konsep terasering yang terletak pada lahan dengan kemiringan lereng 0% hingga >45% dan ketinggian 574 – 637 mdpl. Objek wisata yang akan dikembangkan divisualisasikan ke dalam pemodelan 3 dimensi yang dimasukkan ke dalam Peta Potensi Wisata Waduk Selorejo Tahun 2023 dengan skala 1:5.000.

Keywords


geomatics

Full Text:

PDF

References


Adnyana, K. S. G. W. (2022). Analisis Pendapatan Usaha Tani dan Saluran Pemasaran Bunga Potong Krisan di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Tesis. Program Sarjana Agrikultur. UPN Veteran Jawa Timur, Surabaya.

Ameilia, R. (2018). Redesain Kawasan Wisata Outbound Loka Camp Bantaeng. Tugas Akhir. Program Sarjana Arsitektur. Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar.

Budisetyorini, B., dkk. (2022). Rancangan Produk Rekreasi Wisata Memancing Sungai Bogowonto, Kabupaten Purworejo. Jurnal Kepariwisataan Destinasi, Hospitalis dan Perjalanan, Vol.1. No. 6. hal. 119-128.

Cahyono, A. B., Handayani, H. H., & Nurwatik, N. (2023). Analisis Pemetaan Skala 1: 1000 Menggunakan Data Unmanned Aerial Vehicle (UAV) (Studi Kasus: Waduk Selorejo-Kabupaten Malang). Geoid, Vol.18. hal. 221-228.

Hanif, D, L. (2017). Praktik Persewaan Perahu Wisata Air di Waduk Selorejo Tinjauan Undang – Undang Perlindungan Konsumen dan Hukum Islam. Skripsi. Program Sarjana Hukum Bisnis Syariah. ,Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Kusuma, H. S. H. (2020). Sekolah Alam dengan Pendekatan Filosofi Tri Hita Karana di Kota Singaraja, Bali. Tugas Akhir. Program Sarjana Arsitektur. Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

Kusuma, R. E., & Arifien, M. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan di Objek Wisata Waduk Jatibarang, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Geo-Image, Vol.9. No.2. hal. 131-138.

Muljaningsih, S. (2019). Pengembangan Waduk Selorejo Berkelanjutan: Perspektif Fenomenologis, Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, Vol.4. No.2. hal. 335-340.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.13/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2020 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Wisata Alam di Kawasan Hutan.

Rahmat, E.K. (2016). Potensi dan Strategi Pengembangan Wisata Alam Curug Tujuh di Desa Sandingtaman, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Student UNY, Vol.2. hal. 1-22.

Rahmawati, A. R., Ernawati, J., & Razziati, H. A. (2015). Kawasan Wisata Waduk Selorejo (Penataan Berdasarkan Evaluasi Masyarakat). Tugas Akhir. Program Sarjana Arsitektur. Universitas Brawijaya, Malang.

Saputra, M. R. (2023, June). Optimalisasi Potensi Wisata Terasering yang Ada di Desa Mareje. Prosiding Seminar Nasional Gelar Wicara, Vol. 1. hal. 538-542. Mataram. Juni.

Soehardi, S., Permatasari, D. A., & Sihite, J. (2020). Pengaruh Pandemik Covid-19 Terhadap Pendapatan Tempat Wisata dan Kinerja Karyawan Pariwisata di Jakarta. Jurnal Kajian Ilmiah, Vol.1. No.1.

Tapatfeto, M. A., & Bessie, J. L. (2018). Strategi pengembangan objek wisata dalam upaya peningkatan kunjungan (Studi pada Objek Wisata Pantai Oetune Kabupaten TTS). Journal of Management: Small and Medium Enterprises (SMEs), Vol.6. No.1. hal. 1-20.

Yakup, A. P. (2019). Pengaruh Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Tesis. Program Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi, Universitas Airlangga, Surabaya.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24423998.v19i1.18155

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Geoid Journal of Geodesy and Geomatics by Department of Geomatics Engineering - ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.