ANALISA PENGARUH TEKANAN UDARA DAN TEMPERATUR TERHADAP REFRAKSI ATMOSFER PADA PERHITUNGAN TINGGI

Dita Ayu Pibrianti, Chatarina Nurjati S, Danar Guruh Pratomo

Abstract


Salah satu kesalahan sistematik yang terjadi pada pengukurun tinggi metode sipat datar adalah kesalahan karena adanya refraksi atmosfer.  Kesalahan refraksi atmosfer terjadi karena cahaya atau gelombang elektomagnetik melalui udara yang kerapatannya berbeda.  Kerapatan udara dipengaruhi oleh tekanan udara dan temperatur yang berubah dengan ketinggian di atmosfer.  Perlu adanya penelitian untuk mengetahui pengaruh besarnya temperatur dan tekanan terhadap refraksi atmosfer yang terjadi pada pengukuran tinggi metode sipat datar.

Data yang diperlukan dalam penelitian adalah data pengukuran yang terdiri dari data jarak, beda tinggi, temperatur dan tekanan udara.  Data-data tersebut diolah sehingga didapatkan nilai refraksi atmosfer setiap pengukuran dan dapat digambarkan dalam grafik.  Analisa yang digunakan adalah analisa regresi linear berganda.

Hasil dari penelitian yang berupa grafik menunjukkan bahwa nilai rata-rata refraksi atmosfer yang terjadi pada pengukuran siang hari lebih besar daripada pengukuran pagi atau sore hari.  Hal ini menunjukkan bahwa besarnya refraksi atmosfer berbanding lurus dengan temperatur dan tekanan udara.   Hasil dari analisa regresi linear berganda menunjukkan nilai koefisien korelasi linier berganda  antara refraksi dengan temperatur dan tekanan pada daerah yang relatif datar adalah sebesar 0,021 sedangkan untuk daerah yang relatif bergelombang adalah sebesar 0,076.  Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh temperatur dan tekanan udara terhadap refraksi atmosfer pada pengukuran tinggi adalah sangat lemah atau dianggap tidak ada.


Keywords


Refraksi atmosfer; temperatur; tekanan udara; koefisien korelasi linier berganda

Full Text:

PDF

References


Chester, Tom. 2000. The Effect of Atmospheric Refraction On The Observed Elevation Angles of Peak. http://www.tchester.org/sgm/analysis/peaks/refraction. html Dikunjungi pada tanggal 6 Februari 2008, jam 11.20 WIB.

Hasan, I. 2003. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif) Edisi Kedua. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Handoko, E. Y. 2005. Sistem Tinggi dan Pengukuran Tinggi Teliti. Surabaya : Program Studi Teknik Geodesi FTSP-ITS.

Humizar dan Sarlem. 2005. Dunia Fisika 1. Jakarta : ESIS.

Kuncoro, D A. 2005. Skripsi : Pengaruh Refraksi akibat perubahan Temperatur dan TekananUdara terhadap Ketelitian Hasil Koordinat. Surabaya : Program Studi Teknik Geodesi FTSP-ITS.

Nawawi, Gunawan. 2001. Mengoperasikan dan Merawat Alat Ukur Tanah. http://www.google.co.id Dikunjungi pada tanggal 19 Mei 2008, jam 14.20 WIB.

Nurjati, C. 2004. Modul Ajar Ilmu Ukur Tanah 1. Surabaya : Program Studi Teknik Geodesi FTSP-ITS.

Program Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Semarang. Pengukuran Sipat Datar Memanjang Pergi Pulang dan Profil Melintang. http://www.google.co.id Dikunjungi pada tanggal 19 Mei 2008, jam 14.30 WIB

Purworahardjo, U, 1986. Ilmu Ukur Tanah Seri B – Pengukuran Tinggi. Bandung: Jurusan Teknik Geodesi ITB.

Purworahardjo, U. 1988. Ukuran Tinggi Teliti Dan Sistem Tinggi Berdasarkan Gaya Berat. Bandung : Jurusan Teknik Geodesi FTSP-ITB.

Wongsotjitro, S. 1980. Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

Wikipedia. 2007. Atmospheric Refraction. http://en.wikipedia.org/wiki/Atmospheric_refraction Dikunjungi pada tanggal 6 Februari 2008, jam 12.16 WIB.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24423998.v4i2.7322

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Geoid Journal of Geodesy and Geomatics by Department of Geomatics Engineering - ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.