WACANA EKSPRESI KRITIK SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP SINETRON MELALUI MEME INTERNET

Eka Dian Savitri

Abstract


Meme sinetron merupakan bentuk kreativitas warganet dan digunakan sebagai sarana penyampaian kritik sosial terhadap konten sinetron di Indonesia. Penyampaiannya yang unik dan menarik merupakan bentuk strategi penyebarluaskan gagasan/ideologi yang efektif dan efisien.  Meme internet terdiri atas elemen teks, konteks, dan kognisi sosial. Hal ini sangat sesuai dikaji dengan menggunakan instrumen analisis wacana kritis yang dikemukakan oleh Van Dijk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meme sinetron memiliki 3 tema utama yaitu kritik terhadap konten moral, kritik terhadap logika berpikir, dan kritik terhadap kreativitas. Substansi kritik yang digagas oleh komunikator meme dikemas melalui media gambar yang menarik, sesuai konteks dan kondisi masyarakat Indonesia antara lain (1) meme sinetron menunjukkan bias gender dengan lebih banyak menggunakan teks dan gambar  perempuan sebagai daya tarik meme, (2) meme sinetron menempatkan anak-anak, remaja, dan perempuan sebagai kelompok yang paling rentan terdampak tayangan sinetron, (3) kritik tidak hanya ditujukan kepada produsen sinetron namun juga kepada komisi penyiaran Indonesia (pemerintah) yang dianggap tidak mampu menjalankan perannya dengan baik, selain itu kritik juga ditujukan kepada penonton sinetron (kelompok rentan) yang secara tidak langsung ikut melestarikan tayangan sinetron yang tidak mendidik


Keywords


meme; sinetron; analisis wacana kritis; kritik sosial

Full Text:

PDF

References


Antony, S. (2017) ‘Motherhood, Employment, and the Dynamics of Women’s Gender Attitudes’, Gender and Society, XX(X), pp. 1–26. doi: 10.1177/0891243217732320.

Astuti, S. I. (2010) ‘Sinetron Remaja dan Penonton Belia : Riset Audiens terhadap Penonton Sinetron Remaja’, XXVI(1), pp. 17–29.

Beale, K. and Malson, H. (2016) ‘Deconstructing “‘ real ’” women : Young women ’ s readings of advertising images of “‘ plus-size ’” models in the UK’, pp. 1–9. doi: 10.1177/0959353516639616.

Chen, A. and Machin, D. (2014) ‘Visual Communication’. doi: 10.1177/1470357214530059.

Dijk, T. A. van (1993) ‘Principles of Critical Discourse Analysis’. London: SAGE, pp. 249–283.

Eriyanto (2009) ‘Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media’. Yogyakarta: LKIS.

Ezeifeka, C. R. (2013) ‘Gender representation in the 1999 Nigerian constitution : A critical discourse analysis for socio-political equity’. doi: 10.1177/0957926513486221.

Hassan, A. (2018) ‘Language , Media , and Ideology : Critical Discourse Analysis of Pakistani News Bulletin Headlines and Its Impact on Viewers’, Sage Open. doi: 10.1177/2158244018792612.

Oetomo, K. (2012) ‘Pengaruh Tayangan Sinetron Remaja di Televisi terhadap Anak’. Available at: http://www.stiks-tarakanita.ac.id.

Qawiyurrijal., N. (2011) Sinetron, Menghibur Diri Sampai Mati. Leutika Prio. Available at: file:///C:/Users/HP/Downloads/S1-2015-319846-introduction.pdf.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j23546026.y2018i5.4416

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View my Stat: Click Here

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.