MEMBANGUN MORALITAS ANAK BANGSA MELALUI PENDIDIKAN TASAWUF

Moh. Saifulloh

Abstract


Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sejak dahulu dikenal sebagai bangsa yang sangat menjunjung tinggi adat ketimuran dengan moralitasnya yang santun, ramah dan beradab. Namun pada saat ini realitas bangsa Indonesia telah mengalami degradasi  moral yang sangat memprihatinkan. Hal ini tampak jelas pada banyaknya kasus yang telah terjadi, seperti tawuran antar pelajar, pencurian, perampokan, pemerkosaan, seks bebas, miras, narkoba dan yang sedang trend saat ini menjamurnya korupsi hampir di semua institusi negara. Berbagai upaya cerdas sudah banyak dilakukan oleh kaum cerdik pandai baik melalui pendidikan formal maupun non formal untuk mencarikan solusinya, seperti seminar membangun karakter, training spiritual, manajemen qolbu dan lainnya, ternyata semuanya belum mampu merubah anak bangsa menjadi bermoral dan berkarakter, bahkan gerakan revolusi mental yang dicanangkan Presiden RI juga belum  membuahkan hasil, bahkan kemerosotan moral semakin menggurita  melanda bangsa Indonesia. Solusi cerdas yang ditawarkan penulis untuk membangun kembali moralitas anak bangsa adalah melalui pendidikan tasawwuf, yaitu  pendidikan yang menekankan aspek pendalaman spiritual. Dalam analisis Penulis, pendidikan yang diterapkan di Indonesia selama ini masih menitik beratkan pada aspek  lahiriyah (eksoteris) belum menyentuh aspek batiniyah (esoteris), dalam arti pendidikan yang hanya mengedepankan rasionalitas dan meninggalkan aspek spiritualitas. Oleh karena itu jika pendidikan di Indonesia ke depan mulai dari tingkat SD sampai PT memprioritaskan aspek esoteris, yaitu pendidikan modern yang berakar pada nilai-nilai spirit tasawuf, seperti tumbuhnya sikap jujur, sabar, tawakkal, qana’ah, amanah, disiplin, tanggung jawab  dan lainnya, maka moralitas anak bangsa yang bermartabat akan terwujud dan menjadi kenyataan


Keywords


membangun; moralitas; anak bangsa; tasawuf

Full Text:

PDF

References


Ausop, A. Z. (2014). Islamic Character Building: Membangun Insan Kamil,Cendekia Berakhlak Qurani (Cet.I). Bandung: Salamadani.

Mahmud, A. H. (2001). Tasawuf di Dunia Islam. (M. Abdul Jaliel, Ed.) (I). Bandung: Pustaka Setia.

Mansoer, H. (2004). Materi Instruksional :Pendidikan agama Islam di Perguruan Tinggi Umum. Jakarta: Direktur PTAI Depag RI.

Nasr, S. H. (1997). Sufi Essays (I). USA: State University New York Preess.

Nata, A. (2012). Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia (I). Jakarta: Grafindo.

Nilyati. (2015). Peranan tassawuf dalam kehidupan modern. Tajdid : Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, XIV(1), 119–142.

Saifulloh, M. (2008). Tasawuf sebagai Solusi Alternatif dalam Problematika Modernitas. Islamica: Jurnal Studi Keislaman, 2, 207–216.

Saifulloh, M. (2012). Etos kerja pengikut tarekat qâdirîyah wa naqshabandîyah. Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 2(2), 1–28.

Siroj, S. A. (2006). Tasawuf sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi bukan Aspirasi (I). Bandung: Mizan.

Teba, S. (2009). Tasawuf Positif (3rd ed.). Bandung: Mizan.

Wanto, S. (2014). Pendekatan Tasawuf dalam Studi Islam dan Aplikasinya di Era Modern. Jurnal At Tafkir: IAIN Medan, VII(1), 131–144.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j23546026.y2018i5.4428

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View my Stat: Click Here

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.