MENCIPTAKAN KEUNGGULAN DAYA SAING WILAYAH MELALUI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Abstract
Berbagai upaya untuk menciptakan keunggulan daya saing suatu wilayah tidak pernah berhenti dan terus menghasilkan pendekatan - pendekatan baru dalam konsep pengembangan wilayah. Pendekatan yang menjadi state of the art dari konsep pengembangan wilayah dewasa ini adalah pendekatan pembangunan yang mengarah pada penciptaan keunggulan daya saing wilayah yang berkelanjutan. Upaya ini menuntut adanya perubahan paradigma dalam membangun suatu wilayah. Diantaranya adalah dengan meningkatkan aksesibilitas suatu wilayah terhadap penciptaan dan peningkatan peranan teknologi. Gagasan mengenai konsep pengembangan wilayah berbasis teknologi (Technology Based Regional Development) muncul sejak adanya pergeseran paradigma dalam pengembangan suatu wilayah, yaitu dari konsep pengembangan wilayah yang semula mengandalkan sumber-sumber keunggulan komparatif (Comparative Advantage) menuju kepada konsep pengembangan wilayah yang mengarah pada penciptaan keunggulan daya saing (Competitive Advantage). Trilogi pembangunan yang selama ini dijadikan pedoman dasar dalam pola dan arah pembangunan kita (pertumbuhan, pemerataan, kestabilan) kini mengandung dimensi tambahan dalam arti bahwa trilogi pembangunan harus ditempatkan dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan. Indonesia merupakan salah satu negara yang telah memelopori kebijakan strategi dalam hal pembangunan yang berkelajutan. Pemerintah telah menggariskan beberapa ciri pokok dalam kebijakan negara untuk mendukung strategi pembangunan yang berkelajutan. Selain itu ditetapkan langkah-langkah kebijakan di berbagai bidang tertentu yang berkenaan dengan masalah lingkungan hidup. Namun tidak dapat disangkal bahwa masih banyak yang harus dilakukan, terutama mengenai pelaksanaan efektif perubahan perundang-undangan dan ketentuan dalam rangka kebijakan yang telah ditentukan itu. Berdasarkan pengalaman pembangunan selama ini, menonjolkan beberapa kelompok permasalahan yang harus terus dipantau dan diperhatikan dalam perkembangan dimasa datang: (1). Pembangunan akan semakin ditandai oleh perkembangan industri. Hal ini harus mengandalkan berbagai jenis sumberdaya alam yang mendasar, pemanfataan, pengamanan, dan pemeliharaan sumber daya alam merupakan tiga dimensi yang tidak terlepas satu dari yang lainnya dalam rangka kebijakan pembangunan yang berkelanjutan. (2). Sebagai akibat perkembangan industri dan transportasi, kita akan menghadapi bahaya pencemaran di kota-kota besar. Hal itu akan membahayakan kesehatan manusia dan masyarakat pada umumnya. (3). Masalah keadilan dalam memikul beban biaya untuk menanggulangi kerusakan sumber daya alam dan pencemaran kota-kota menjadi masalah sosial politik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alkadri, 2008, “Dampak Utang Luar Negeri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
dan Tabungan Domestik di Indonesia: Kajian 1969 – 2006, “Thesis
Universitas Padjajaran, Bandung.
Alkadri, Muchdie, dan Suhandoyo, 1999, Tiga Pilar Pengembangan Wilayah:
Sumber Daya Alam, Sumberdaya Manusia, dan Teknologi, Penerbit
Direktorat Kebijaksanaan Tekonologi untuk Pengembangan Wilayah,
BPPT, Jakarta.
Andi Makmur Makka, 2003, Pembangunan Berdasarkan Nilai Tambah dengan
Orientasi Teknologi dan Industri: Gagasan dan Ulasan
“Habibienomics”, Teknotama Arya Kreasi, Jakarta.
Ati Widiati, 2000, “ Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan Kota Pontianak
Berorientasi Pembangunan Berkelanjutan, “ Jurnal Sains dan Teknologi
Indonesia, Vol.2 No.4 Juli, hlm 47-57.
Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional, 1996, Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional: Lampiran PP No. 47 (Draf).
Faried Harianto, 2003, “Perkembangan Teknologi: Kajian Teori,” Makalah dalam
Seminar Sehari Teknologi Dalam Perspektif Ekonomi, PEP-LIPI,
Jakarta.
International Centre for Science and High Technology (ICS) and United Nations
for Industrial development Organization (UNIDO), tanpa tahun,
“Technology Acquisition,”
Module for Technology Transfer
Management Course, pp. 143-197.
Komet Mangiri, 2000, Perencanaan Terpadu Pembangunan Ekonomi Daerah
Otonom, Badan Pusat Statistik, Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24433527.v5i2.615
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.